Pembangunan Infrastruktur Telan Anggaran Rp 400,3 Triliun di 2025, IKN Dapat Berapa?

Jokowi menegaskan selain IKN, dana APBN 2025 akan dipakai untuk sejumlah program pembangunan infrastruktur di bidang pendidikan, kesehatan, pangan, dan energi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Agu 2024, 19:26 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2024, 17:22 WIB
Tepat dua pekan dari hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya akan melaksanakan upacara HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Tepat dua pekan dari hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya akan melaksanakan upacara HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. RI 1 juga sempat menjajal untuk berkantor di IKN selama 3 hari, dengan bermalam di Kantor Presiden yang dinamai Istana Garuda. (Dok. Kementerian PUPR)

 

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalokasikan rencana anggaran infrastruktur pada RAPBN 2025 sebesar Rp 400,3 triliun. Jumlah tersebut termasuk untuk kelanjutan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Selain IKN, dana itu akan dipakai untuk sejumlah program pembangunan infrastruktur di bidang pendidikan, kesehatan, pangan, dan energi.

"Anggaran tersebut terutama untuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan, infrastruktur konektivitas, infrastruktur pangan dan energi, serta keberlanjutan pembangunan IKN," papar Jokowi di Nota Keuangan, Jumat (16/8/2024).

Sayangnya, Jokowi tidak merinci berapa besar alokasi anggaran tahun depan yang disalurkan untuk kelanjutan proyek pembangunan IKN.

Adapun untuk tahun ini, pemerintah telah menambah alokasi anggaran IKN menjadi Rp 42,5 triliun, dari sebelumnya Rp 40,6 triliun.

Alasan Anggaran Ditambah

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, menjelaskan alasan anggaran untuk IKN ditambah utamanya untuk meningkatkan kualitas dari bangunan di IKN, termasuk jalan tol.

"Kenaikan anggaran IKN, ada kenaikan dari Rp 40,6 triliun tahun ini menjadi Rp 42,5 triliun, untuk apa saja? Jadi ini terutama untuk memenuhi kualitas dari bangunan-bangunan termasuk juga jalan tol," kata Isa dalam konferensi pers APBN KiTa beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, juga ada beberapa pekerjaan yang disegerakan tahun ini yaitu perbaikan sarana sekolah mulai dari SD, SMP, SMA yang sudah ada di sekitar IKN. Hal itu untuk mengantisipasi kepindahan dari ASN pada tahun ini.

"Pasar, puskesmas juga dilakukan upaya-upaya peningkatan kualitas, perbaikan baik sarana dan prasarana, sehingga mampu mengantisipasi kedatangan ASN tahun ini," ujarnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Realisasi Anggaran

Memantau Progres Pembangunan Jalan Tol Menuju IKN
Pembangunan jalan Tol IKN Nusantara yang saat ini berjalan terdiri dari tiga seksi, yaitu Karangjoang-KKT Kariangau (Tol 3A) sepanjang 13,4 KM dengan progres 80,2 persen. Seksi KKT Kariangau-Simpang Tempadung (Tol 3B) sepanjang 7,3 KM (88,8%), dan Seksi Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang (Tol 5A) sepanjang 6.7 KM (86,8%). (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

Dari total anggaran Rp 42,5 triliun, hingga Juli 2024 baru terealisasi sebesar Rp 11,2 triliun atau 26,4 persen dari pagu.

Untuk rinciannya, anggaran tersebut telah terealisasi untuk klaster infrastruktur sebesar Rp 9 triliun dan klaster non-infrastruktur Rp 2,2 triliun.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa biasanya akselerasi pencairan terjadi pada kuartal III atau kuartal IV.

"Walaupun akselerasi pekerjaan begitu luar biasa, Pak Bas (Menteri PUPR) mengatakan ada 108 paket nilainya Rp 84,2 triliun sudah dikontrakkan, nah dikontrakkan tidak berarti uangnya sudah keluar karena mereka have to deliver baru kita pay atau ada perjanjian kontraknya per termin," pungkas Sri Mulyani.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya