Ngeri, 61 Persen Remaja di Indonesia Pernah Berpikir Bunuh Diri

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap bahwa 61 persen remaja pernah terpikir untuk bunuh diri.

oleh Arief Rahman H diperbarui 26 Agu 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2024, 07:00 WIB
20151216-Ilustrasi Bunuh Diri
Ilustrasi Bunuh Diri (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengaku terkejut setelah melihat data yang menunjukkan banyak anak muda dan remaja di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. Data tersebut menyebutkan bahwa 61 persen remaja pernah terpikir untuk bunuh diri.

Erick Thohir mengungkapkan hal ini di hadapan para pelaku usaha rintisan atau startup. Ia menyatakan kaget atas angka yang begitu tinggi terkait kesehatan mental remaja di Indonesia.

"Saat saya diskusi dengan tim saya untuk mempersiapkan slide ini, saya heran, 61 persen remaja Indonesia pernah berpikir untuk bunuh diri? Saya benar-benar terkejut," ujar Erick dalam acara Grand Final Pitching Pikiran Terbaik Negeri, di Ciputra Artpreneur, Jakarta, ditulis Senin (26/8/2025).

Ia sempat mempertanyakan validitas data tersebut kepada timnya, yang kemudian memastikan bahwa data tersebut memang akurat.

"Saya bilang datanya salah, tetapi tim saya mengatakan, 'Enggak, Pak. Ini datanya valid. Satu dari tiga remaja mengalami isu mental,'" ungkapnya.

Tingkat Pelaporan

Erick mengutip data dari Indonesia National Adolescent Mental Health 2022 yang menunjukkan bahwa kasus bunuh diri di Indonesia diperkirakan jauh lebih besar dari yang dilaporkan, dengan tingkat pelaporan hanya sekitar 30 persen.

"Kasus bunuh diri ini tidak banyak yang tercatat, ini adalah isu yang membutuhkan perhatian kita semua," tegasnya.

 

Andalkan Peran Yayasan BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri peluncuran Yayasan BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri peluncuran Yayasan BUMN

Erick menekankan bahwa semua pihak perlu berperan dalam mengatasi isu ini. Menurutnya, Yayasan BUMN juga berfokus pada masalah kesehatan ibu dan anak, termasuk kesehatan mental.

"Kami mencoba refocusing, kami ingin fokus pada masalah kesehatan ibu dan anak, serta kesehatan mental," tambah Erick.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya