Rupiah Dibuka Menguat dari Dolar AS, Apa Sentimennya?

Di awal perdagangan, rupiah terpantau turun sebesar 76 poin atau sekitar 0,50 persen menjadi 15.515 per dolar AS

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Agu 2024, 10:43 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 10:40 WIB
Hari Ini Rupiah Kembali Melemah Tembus Rp16.413 per Dolar AS
Bank Indonesia (BI) menegaskan akan memastikan keseimbangan supply dan demand di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pada perdagangan Selasa, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah, dipicu oleh penguatan indeks dolar AS. Di awal perdagangan, rupiah terpantau turun sebesar 76 poin atau sekitar 0,50 persen menjadi 15.515 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di level 15.439 per dolar AS.

Menurut Rully Nova, analis dari Bank Woori Saudara, pelemahan rupiah terhadap dolar AS ini diperkirakan akan terbatas dengan kisaran antara 15.430 hingga 15.530 per dolar AS.

Hal ini terjadi karena penguatan indeks dolar AS yang mencapai level 100,8. Selain itu, pernyataan Federal Reserve (The Fed) yang masih dovish turut mempengaruhi pergerakan rupiah.

"Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, bersama dengan anggota gubernur The Fed lainnya mengindikasikan bahwa tren penurunan inflasi di AS akan mendekati target, dan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed bisa terjadi pada September 2024," jelas Rully dikutip dari Antara, Selasa (27/8/2024).

Lelang Obligasi

Sementara itu, dari dalam negeri, pemerintah Indonesia akan melaksanakan lelang obligasi negara pada hari ini. Lelang tersebut berfokus pada jenis sukuk, dengan target indikatif mencapai Rp8 triliun.

Dengan berbagai faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi, pasar akan terus mengawasi pergerakan nilai tukar rupiah, terutama menjelang keputusan penting dari The Fed terkait kebijakan moneter di masa mendatang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya