Lebih dari 440 Pegawai Mitsubishi Terancam Dirumahkan, Ini Alasannya

Permintaan sejumlah produk elektronik seperti pemanas dan pendingin ucara yang dibuat di pabrik West Lothian, Skotlandia memang mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 05 Sep 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK. Foto: Freepik/master1305
Ilustrasi Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK. Foto: Freepik/master1305

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 440 pegawai Mitsubishi di pabrik Livingston, West Lothian, Skotlandia berisiko kehilangan pekerjaan. Hal ini terjadi karena tekanan ekonomi yang cukup besar di negara tersebut.   

Pabrik Mitsubishi Electric ini telah memproduksi pompa panas selama 30 tahun dan mempekerjakan sekitar 1.600 pegawai. Perusahaan tersebut mengonfirmasi bahwa 443 pekerjaan terancam dirumahkan dan menyalahkan penurunan permintaan yang meluas menjadi penyebab langkah merumahkan pekerja. 

Permintaan sejumlah produk yang dibuat di pabrik West Lothian, Skotlandia memang mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. 

Dikutip dari BBC, Kamis (5/9/2024), anggota Parlemen Livingston Gregor Poynton mengatakan bahwa ia sangat khawatir dengan keadaan ini. Dia mengatakan bahwa tekanan ekonomi jangka pendek telah menyebabkan pesanan peralatan elektronik mengalami penurunan.

Berbicara di House of Commons, Poynton berkata: "Mereka adalah tenaga kerja yang sangat terampil yang menciptakan produk-produk terkemuka di dunia, pompa panas sumber udara, dan unit pendingin udara, yang sangat penting saat kita berupaya untuk mendekarbonisasi ekonomi kita di masa depan" jelas dia.

"Namun, bukan karena kesalahan mereka sendiri, karena tekanan ekonomi jangka pendek, mereka telah melihat buku pesanan mereka menurun." tambah Poynton.

Ia meminta Sekretaris Skotlandia Ian Murray untuk menemuinya, manajemen, dan pekerja untuk melihat apa pun yang dapat dilakukan pemerintah Inggris untuk mendukung pekerja Mitsubishi Electric ini.

Murray berkomitmen untuk mengadakan pertemuan sebagai prioritas.

"Saya benar-benar menyesal mendengar kesulitan yang dihadapi oleh tenaga kerja Mitsubishi Electric dan ketidakpastian yang dihadapi oleh para pekerja tersebut selama masa sulit ini," kata Murray.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tidak Mudah

Seorang juru bicara Mitsubishi Electric berkata: "Keputusan ini tidak dibuat dengan mudah. ​​Prioritas kami selama periode konsultasi adalah menangani proses dengan rasa hormat dan perhatian yang setinggi-tingginya bagi semua orang yang terlibat.

"Meskipun mengalami sedikit pertumbuhan di pasar Inggris, sebagian besar produksi kami di lokasi tersebut ditujukan untuk daratan Eropa, di mana terjadi penurunan permintaan yang meluas.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya