BBM Rendah Sulfur Siap Rilis Oktober 2024

Ada manfaat yang bisa didapat dengan penggunaan BBM rendah sulfur bagi kelompok tertentu. Misalnya, adanya penghematan subsidi bagi kelompok-kelompok yang berhak.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 05 Sep 2024, 18:20 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 18:20 WIB
FOTO: Harga Pertalite Turun Setara Premium Jadi Rp 6.450 per Liter
Peluncuran bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur dalam waktu dekat jadi salah satu cara untuk mengurangi tingkat emisi karbon di Indonesia. Menyusul ada target nol emisi karbon pada 2060 mendatang. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah segera meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur dalam waktu dekat. Rencananya, BBM rendah sulfur akan diluncurkan pada Oktober 2024, bulan depan.

Dia bilang, ini jadi salah satu cara untuk mengurangi tingkat emisi karbon di Indonesia. Menyusul ada target nol emisi karbon pada 2060 mendatang.

"Jadi kita bisa mengurangi energi rendah sulfur di negara ini, mulai kapanpun di bulan mendatang," kata Menko Luhut dalam Indonesia Internasional Sustainability Forum 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Dia mengatakan, ada manfaat lain yang bisa didapat dengan penggunaan BBM rendah sulfur bagi kelompok tertentu. Misalnya, adanya penghematan subsidi bagi kelompok-kelompok yang berhak.

"Tetapi ini juga bisa menghemat banyak energi dan juga menghemat subsidi tanpa mengganggu usaha kecil menengah seperti sepeda motor," katanya.

Dia menegaskan, sebuah kebijakan perlu dihitung dengan tepat. Salah satu tujuannya agar tidak memberikan dampak buruk ke UMKM dan masyarakat.

"Jadi, menurut saya, kita harus melihat keseimbangannya. Kita harus hati-hati mengawasi atau mengeluarkan kebijakan apa pun yang bisa merugikan usaha kecil menengah atau masyarakat biasa," tegasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Ada Pembatasan

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membuka Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (7/9/2023). (Arief/Liputan6.com)
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membuka Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (7/9/2023). (Arief/Liputan6.com)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meluruskan informasi terkait rencana pembatasan pembelian BBM subsidi jenis Pertalite yang sempat beredar.

Menurut Luhut, tidak akan ada pembatasan pembelian Pertalite mulai 1 Oktober 2024. Namun, pemerintah akan memperketat penyaluran BBM subsidi ini agar lebih tepat sasaran.

Luhut menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan pembatasan, melainkan pengetatan distribusi BBM subsidi hanya kepada pihak yang berhak menerimanya.

"Bukan pengetatan, orang yang tidak berhak, jadi tidak dapat. Itu saja," jelas Luhut kepada media di JCC Senayan, Jakarta, pada Kamis (5/9/2024).

 


Pemerintah Matangkan Rencana Penyaluran BBM Subsidi

Stok bbm untuk nataru di pastikan aman
Sejumlah pengendara motor antre mengisi BBM jenis Pertalite di salah satu SPBU, Jakarta, Rabu (20/12/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saat ini, pemerintah sedang mematangkan rencana penyaluran BBM subsidi jenis Pertalite agar lebih tepat sasaran. Proses ini dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Luhut menjelaskan bahwa pemerintah akan mengadakan rapat lanjutan dengan Presiden untuk membahas detail implementasi kebijakan ini.

"Kita akan rapat sekali lagi dengan Presiden, dan nanti keputusan akhir akan diambil oleh Presiden," kata Luhut.

Implementasi pada 1 Oktober 2024

Luhut juga mengonfirmasi bahwa kebijakan penyaluran BBM subsidi secara lebih tepat sasaran direncanakan akan mulai diterapkan pada 1 Oktober 2024, sesuai dengan informasi yang telah beredar sebelumnya. "Kita berharap itu," tambah Luhut.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya