Indonesia Perkuat Posisi sebagai Pusat Inovasi Fintech di Dunia

Partisipasi AFPI di Hong Kong Fintech Week merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat inovasi fintech di dunia.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Okt 2024, 18:14 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2024, 18:14 WIB
Fintech
Ilustrasi fintech. Kolaborasi AFPI dengan Asosiasi Fintech Hong Kong dan Beijing Fintech Institute di Hong Kong Fintech Week Hong Kong, 29 Oktober 2024– Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) terus memperluas jaringan globalnya. Dok: sbs.ox.ac.uk

Liputan6.com, Jakarta Kolaborasi AFPI dengan Asosiasi Fintech Hong Kong dan Beijing Fintech Institute di Hong Kong Fintech Week Hong Kong, 29 Oktober 2024– Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) terus memperluas jaringan globalnya.

Pada hari kedua partisipasi di Hong Kong Fintech Week, delegasi AFPI berhasil menjalin kerja sama dengan sejumlah asosiasi fintech terkemuka di kawasan Asia, termasuk Hong Kong Fintech Association, Beijing Fintech Institute, dan Zhongguancun Fintech Industry Development Alliance.

Pertemuan-pertemuan bilateral ini menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kolaborasi di berbagai bidang, seperti pertukaran pengetahuan, riset bersama, dan pengembangan ekosistem fintech yang inklusif.

Selain pertemuan bilateral, delegasi AFPI juga aktif mengikuti berbagai diskusi panel yang membahas isu-isu terkini dalam industri fintech, seperti green finance dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk credit scoring.

"Partisipasi AFPI di Hong Kong Fintech Week merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat inovasi fintech di dunia. Kerja sama dengan asosiasi fintech di Hong Kong akan membuka peluang bagi industri fintech Indonesia untuk belajar dari praktik terbaik global dan memperluas jaringan bisnis," Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10/2024).

Kerja sama ini akan fokus pada riset bersama dan pertukaran pengetahuan di antara dua pasar fintech lending terbesar di dunia, yakni Indonesia dan Tiongkok. “Kami sangat antusias dengan kerja sama ini. Dengan menggabungkan kekuatan riset dan inovasi dari kedua negara, kami yakin dapat mengembangkan solusi-solusi fintech yang lebih inovatif dan berdampak positif bagi masyarakat,” tambah Entjik.

Partisipasi AFPI di Hong Kong Fintech Week telah menunjukkan bahwa industri fintech Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan. Dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah, serta komitmen tinggi para anggota Penyelenggara fintech lending, industri fintech Indonesia terus berinovasi dan terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional, serta menjadi best practice fintech lending dunia.

Fintech Lending Indonesia Mendunia, Sedot Perhatian Investor Global di Hong Kong

Ilustrasi Fintech
Ilustrasi Fintech. Dok: edgeverve.com

Industri keuangan digital Indonesia kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Kali ini, delegasi fintech lending Indonesia berhasil memukau pengunjung Hong Kong Fintech Week 2024 dengan memamerkan berbagai inovasi dan solusi keuangan digital yang telah dikembangkan.

Ajang bergengsi ini berlangsung pada 28-29 Oktober 2024 di Asia World-Expo Hong Kong, dihadiri oleh 29 delegasi negara, serta lebih dari 90 perwakilan asosiasi dan representasi negara perwakilan.

Fintech lending Indonesia berhasil menarik perhatian investor global dan pelaku industri keuangan dari berbagai negara. Melalui showcase booth yang menarik di paviliun negara delegasi, delegasi Indonesia tidak hanya memamerkan pertumbuhan pesat industri fintech lending di tanah air, tetapi juga menyoroti potensi besar yang masih dapat digali.

“Partisipasi industri kami di Hong Kong Fintech Week merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi fintech lending Indonesia di pasar global. Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki ekosistem fintech yang sangat dinamis dan inovatif," kata Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S. Djafar dikutip Selasa (29/10/2024).

Salah satu daya tarik utama yang ditawarkan fintech lending Indonesia adalah inovasi yang terus dikembangkan. Fintech lending mampu menjangkau masyarakat di daerah-daerah yang sebelumnya sulit mengakses layanan keuangan konvensional. Proses pengajuan pinjaman pun lebih cepat dan mudah, karena fintech lending dilengkapi algoritma credit scoring yang efisien untuk menilai kelayakan kredit seseorang, sehingga keputusan pemberian pinjaman dapat dilakukan secara lebih objektif dan cepat.

 

Sistem Keamanan

banner infografis gaji pns dki
Ilustrasi Gaji

Fintech lending menerapkan sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data pribadi nasabah. Dengan mengadopsi keunggulan teknologi sebagai fitur utama, fintech lending terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti pinjaman untuk UMKM, pinjaman untuk pendidikan, dan sebagainya.

Kehadiran fintech lending memberikan dampak positif di Indonesia, membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, memberikan akses pendanaan yang lebih mudah bagi UMKM, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Dengan populasi yang besar dan penetrasi internet yang terus meningkat, Indonesia memiliki potensi pasar fintech lending yang sangat besar. Tercatat per Agustus 2024, fintech lending telah menyalurkan Rp950,8 T kepada 135,29 juta borrower di Indonesia.

Keberhasilan fintech lending Indonesia di Hong Kong Fintech Week 2024 menjadi momentum bagi industri untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan bisnis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya