Potensi Berbahaya, Pengelola Limbah B3 Harus Tepat

Para praktisi engineering yang terlibat dalam operasional bangunan harus memiliki tanggung jawab besar dalam manajemen limbah B3.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Nov 2024, 10:18 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2024, 23:20 WIB
Sampah Kiriman Kotori Pantai Kedonganan Bali
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Kabupaten Badung Anak Agung Gede Agung Dalem mengatakan, bila dilihat musim angin barat di bulan April 2023 sebenarnya sudah tidak terjadi sampah kiriman ke pesisir pantai di kawasan Kabupaten Badung. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kolaborasi terkait pengelolaan limbah berbahaya dan beracun (B3), Limbah.id, Envirotama Perkasa, dan Asosiasi Chief Engineer (ACE) DKI Jakarta sukses menggelar acara bertajuk “Sustainability dan Pengelolaan Limbah B3: Tantangan dan Solusi untuk Masa Depan” di Aston Kemayoran Hotel, Jakarta, Sabtu (9/11/2024).

Acara ini menghadirkan Chief Engineer dan profesional dari berbagai sektor, termasuk hospitality dan industri lainnya, yang berfokus pada praktik berkelanjutan serta solusi pengelolaan limbah B3. Joseph Heru Sanjaya, Founder Limbah.id, mengungkapkan harapannya terhadap dampak positif acara ini.

“Acara ini menjadi langkah nyata bagi industri untuk lebih memahami pengelolaan limbah B3 dan menjalankan praktik yang lebih ramah lingkungan. Kami ingin mendukung pelaku industri dalam menjawab tantangan keberlanjutan melalui berbagai layanan yang kami tawarkan,” kata Joseph.

Martha Solinda Sinaga, Pedal Ahli Muda Bidang PSLB3 Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, menyambut baik terselenggaranya acara ini. Menurutnya, acara ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan praktik pengelolaan limbah B3 yang baik dan benar.

“Selain aspek bisnis, acara ini juga berfokus pada pengembangan layanan strategis, termasuk transfer pengetahuan, pemanfaatan aset bersama, serta layanan di berbagai wilayah sesuai kebutuhan,” ujar Martha.

Tefa Mahendra, General Manager Envirotama Perkasa, menambahkan bahwa sebagai perusahaan jasa pengangkut limbah B3, pihaknya memiliki tanggung jawab besar dalam mengangkut limbah dari penghasil limbah ke pengelola limbah di seluruh Indonesia.

“Kami di Envirotama Perkasa berkomitmen penuh untuk menyediakan solusi pengelolaan limbah B3 yang aman dan efisien. Acara ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama antara industri dan penyedia layanan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Tefa.

 

Manajemen Limbah B3

Sampah plastik
Laboratorium Uji BP Batam siap melakukan pengujian limbah B3.

Dari sisi Asosiasi Chief Engineer DKI Jakarta, Novrizal Salahuddin menekankan bahwa para praktisi engineering yang terlibat dalam operasional bangunan memiliki tanggung jawab besar dalam manajemen limbah B3.

“Kami senang melihat antusiasme peserta dalam mempelajari dan mengimplementasikan teknologi terbaru dalam pengelolaan limbah, yang tentunya akan bermanfaat bagi industri hospitality secara keseluruhan,” kata Novrizal.

Selain itu, PT Tridinamika Jaya Instrument, sebagai penyedia alat uji, juga berperan penting dalam mendukung pengelolaan limbah B3. Perusahaan ini tidak hanya menjual alat uji, tetapi juga menyediakan layanan kalibrasi untuk memastikan alat-alat tersebut berfungsi dengan baik.

 

Pengelolaan Limbah B3

Tong sampah yang dipilah antara sampah organik, anorganik dan limbah B3. (Liputan6.com/ Novia Harlina)
Tong sampah yang dipilah antara sampah organik, anorganik dan limbah B3. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

“Sebagai penyedia solusi teknologi, Tridinamika fokus pada alat uji yang diperlukan untuk memastikan pengelolaan limbah B3 berjalan secara efisien dan sesuai dengan prosedur yang berlaku,” jelas Rezha Firmansyah, Marketing Communication PT Tridinamika Jaya Instrument.

Keisi, salah satu peserta acara, mengungkapkan antusiasmenya. Ia menilai pengelolaan limbah B3 memerlukan perhatian besar, baik dari sisi regulasi, teknis, maupun operasional. Kolaborasi antara insinyur, transporter limbah, dan penyedia alat uji sangat penting untuk memastikan bahwa limbah B3 dikelola dengan cara yang aman dan ramah lingkungan.

“Hal ini sangat penting untuk mencegah pencemaran lingkungan dan memastikan keselamatan bagi masyarakat. Melalui sertifikasi dan pelatihan yang tepat, kita dapat meningkatkan kualitas pengelolaan limbah B3 di Indonesia,” kata Keisi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya