Airnav Indonesia Gandeng AS Kembangkan Sistem Navigasi Penerbangan

Kerja sama Airnav Indonesia dengan AS ini sejalan dengan komitmen Kementerian BUMN untuk menciptakan masa depan navigasi penerbangan yang lebih aman dan berkelanjutan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 28 Nov 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2024, 14:00 WIB
Airnav Indonesia dan Amerika Serikat Tandatangani Kerjasama Navigasi
Airnav Indonesia menandatangani MoU dengan Badan Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serkat, untuk memperkuat Kerjasama bilateral di bidang navigasi penerbangan antar dua negara.

Liputan6.com, Jakarta - Airnav Indonesia menandatangani MoU dengan Badan Penerbangan Federal Amerika Serkat (AS) atau FAA, untuk memperkuat Kerjasama bilateral di bidang navigasi penerbangan antar dua negara.

Penandatanganan yang dilakukan oleh Direktur Utama Airnav Indonesia, Polana Banguningsih Pramesti dan Direktur Operasional FAA Air Traffic Organization, Timothy Arel, di Bangkok Thailand, di sela-sela acara ICAO Thirty-Fifth Meeting of the Asia/Pacific Air Navigation Planning andImplementation Regional Group (APANPIRG/35).

"MoU ini bertujuan untuk memperkuat Kerja sama bilateral di bidang navigasi penerbangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Dengan fokus pada pengembangan teknologi dan peningkatan keselamatan penerbangan,"ujar Polana, dalam siaran pers, Rabu (28/11/2024).

Kedua negara bekerjasama dalam beberapa topik strategis, seperti pengembangan infrastruktur Communication, Navigation and Surveilans (CNS). Selain itu juga otomatisisasi, desain dan pengembangan ruang Udara, serta prosedur pengembangan metologi pengolahan data penerbangan.

"Juga meliputi, perencanaan keteraturan flow traffic penerbangan (ATFM), dan operasional penerbangan tanpa awak termasuk drone, serta beberapa kerjasama lainnya,"ujar Polana.

Bentuk Kerjasama dengan Amerika ini, sejalan dengan komitmen Kementerian BUMN untuk menciptakan masa depan navigasi penerbangan yang lebih aman dan berkelanjutan.

“Kerja sama ini menandai langkah maju yang signifikan dalam memperkuat hubungan Indonesia dan AS di bidang navigasi penerbangan. Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, kita dapat bersama-sama mendorong pengembangan teknologi, meningkatkan efisiensi operasional,dan memastikan keselamatan penerbangan yang lebih baik di ruang udara Indonesia serta Kawasan Asia Pasifik.” ujar Polana.

36 Ribu Lebih Penerbangan Melintasi Selama Mudik Lebaran 2024 di Indonesia

Petugas ATC AirNav Indonesia memantau penerbangan melalui radar
Petugas ATC AirNav Indonesia memantau penerbangan melalui radar (dok: Ilyas)

Sebelumnya, Selama arus mudik Lebaran 2024, Airnav Indonesia memantau, ada lebih dari 36 ribu penerbangan. Baik itu reguler ataupun pesawat kargo.

"Alhamdulillah, hingga statement ini dikeluarkan AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan baik penerbangan regular, extra, military, cargo, charter, positioning dan repatriasi,"ungkap Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B. Pramesti.

Polana menambahkan, puncak arus mudik angkutan udara tahun 2024 ini terjadi pada Jumat, 5 April 2024 lalu, dengan jumlah sebanyak 4.819 penerbangan, atau dengan kenaikan 13 persen, jika dibandingkan dengan Lebaran 2023 sebanyak 4.252 penerbangan. 

"Sedangkan di Bandara Soekarno – Hatta sendiri, puncak arus mudik terjadi pada Sabtu tanggal 06 April 2024, dengan kantor cabang JATSC melayani lebih dari 1.200 penerbangan,"ungkap Polana.

Sementara, layanan navigasi penerbangan di atas Kepulauan Riau dan Natuna, yang telah beralih dari Singapura kepada Indonesia melalui AirNav Indonesia per 21 Maret 2024 pukul 00.00 UTC atau 22 Maret 2024 pukul 03.00 WIB.

"Di tanggal 11 April kemarin pun kami pantau dan himpun dari laporan posko ada beberapa laporan volcanic ash, di antaranya Gunung Ibu, Gunung Lewotobi, Gunung Semeru, dan lainnya, namun alhamdulillah masih aman terkendali dan tidak ada rute ataupun bandara yang terdampak” lanjut Polana.

 

Aktivitas Balon Udara

Airnav Indonesia juga mendapati laporan pilot (PIREP) terkait aktivitas balon udara sebanyak 6 buah tersebar di wilayah Jawa Tengah. Namun, AirNav dengan sigap memitigasi dengan mengalihkan ke rute penerbangan yang lebih aman.

"Secara jumlah memang sudah jauh berkurang dibanding dengan tahun tahun sebelumnya, dan hingga saat ini AirNav Indonesia terus bekerjasama, baik melalui pemerintah kota dan kabupaten, pihak Kepolisian dan TNI setempat, untuk mengurangi jumlah penerbangan balon udara secara liar. Kami akan selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan” tegas Polana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya