Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia, di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, mengambil langkah besar untuk menghemat anggaran negara. Dalam pelaksanaan APBN 2025, sebanyak 19 pos belanja kementerian/lembaga (K/L) dipangkas sebagai bagian dari upaya efisiensi.
Penghematan ini diatur melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 dengan target pengurangan belanja sebesar Rp 306 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa pemangkasan ini bertujuan untuk mengalihkan anggaran ke sektor-sektor yang lebih produktif, seperti program swasembada pangan, kemandirian energi, peningkatan kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia.
Advertisement
Kategori Pos Belanja yang Dipangkas
Sri Mulyani merinci tiga kategori utama belanja yang akan dihemat, yaitu kegiatan seremonial, biaya sewa, dan pengeluaran lainnya. Berikut detailnya:
1. Kegiatan Seremonial
Anggaran untuk kegiatan yang dinilai kurang berdampak langsung terhadap masyarakat dipotong, seperti:
- Acara halalbihalal
- Serah terima jabatan
- Rapat
- Seminar
- Kajian dan analisis
- Pengadaan
- Pendidikan dan pelatihan (diklat)
- Honorarium kegiatan
- Jasa profesi
- PercetakanSuvenir
"Beberapa kementerian/lembaga masih mengalokasikan anggaran untuk percetakan di era digital ini. Ini adalah area yang perlu efisiensi," tegas Sri Mulyani ditulis, Sabtu (25/1/2025).
2. Biaya Sewa
Anggaran untuk penyewaan fasilitas juga dipangkas, meliputi:
- Sewa gedung
- Sewa kendaraan
- Sewa peralatan
3. Pengeluaran Lainnya
Kategori ini mencakup berbagai pengeluaran tambahan, seperti:
- Jasa konsultan
- Bantuan pemerintah yang diberikan oleh kementerian
- Maintenance (perawatan dan pemeliharaan)
- Perjalanan dinas
"Perjalanan dinas dan perawatan sudah berkali-kali disoroti sebagai area yang memerlukan efisiensi signifikan," ujar Sri Mulyani.
Â
Penggunaan Anggaran Hasil Efisiensi
Hasil dari penghematan ini akan dialokasikan untuk mendukung program prioritas pemerintah. Presiden Prabowo Subianto mengarahkan agar dana tersebut digunakan untuk:
- Penyediaan makanan bergizi gratis
- Peningkatan sektor kesehatan
- Program swasembada pangan dan energi
- Pengembangan sumber daya manusia unggul
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memprioritaskan anggaran untuk kebutuhan yang lebih mendesak dan strategis bagi pembangunan nasional.
Â
Advertisement
Dampak Efisiensi Terhadap APBN 2025
Pemangkasan belanja ini diharapkan dapat memperkuat postur fiskal negara, memastikan anggaran negara lebih produktif, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Dengan efisiensi belanja, pemerintah optimistis target pembangunan nasional akan tercapai lebih cepat dan merata.