Liputan6.com, Jakarta - Layanan pos Amerika Serikat (AS) atau the US Postal Service (USPS) mengatakan menangguhkan sementara paket masuk dari China dan Hong Kong.
Mengutip CNBC, Rabu (5/2/2025), perubahan itu berlaku segera dan akan tetap berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut, menurut pengumuman yang diunggah di situs lembaga itu. USPS menyebutkan, surat dan amplop besar yang disebut sebagai “flat” yang dikirim dari China dan Hong Kong tidak akan terpengaruh.
Advertisement
Baca Juga
Pengumuman itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump pada Sabtu, 1 Februari 2025 menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif pada China, Meksiko dan Kanada.
Advertisement
Namun, pada Senin, 3 Februari 2025, Donald Trump setuju menunda penerapan tarif 25 persen pada Kanada dan Meksiko selama 30 hari tetapi pajak tambahan 10 persen pada barang-barang dari China tetap berlaku.
Ketentuan dalam perintah itu menghilangkan celah perdagangan yang populer yang dikenal sebagai "de minimis”, yang memungkinkan eksportir mengirim paket senilai USD 800 atau sekitar Rp 13,04 juta (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.310) ke Amerika Serikat bebas bea.
Ketentuan de minimis telah menjadi alat penting bagi perusahaan e-commerce China, termasuk Shein dan Temu dari PDD Holdings, karena ingin mengembangkan kehadirannya di Amerika Serikat. Hal ini dengan menawarkan harga terendah untuk segala hal mulai dari pakaian dan furnitur hingga barang elektronik dan dekorasi rumah.
AS memproses lebih dari 1,3 miliar pengiriman de minimis pada 2024, berdasarkan data dari Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS.
Paket Temu dan Shein ke AS
Sebuah laporan 2023 dari Komite Khusus DPR AS tentang Partai Komunis China menemukan kalau Temu dan Shein kemungkinan bertanggung jawab atas lebih dari 30 persen dari semua paket yang dikirim ke AS berdasarkan ketentuan itu dan kemungkinan hampir setengah dari semua pengiriman de minimis yang berasal dari China.
Adapun China Post dan Hong Kong Post merupakan layanan pos yang dioperasikan pemerintah. Belum jelas apakah penangguhan itu berlaku untuk pengiriman paket dari China dan Hong Kong yang dikirim melalui kurir pos swasta.
Sementara itu, Juru Bicara USPS mengarahkan pada pengumuman awal badan itu, saat dikonfirmasi CNBC.
Presiden dan CEO Firma Konsultan iMpact, Chris Pereira menuturkan, perusahaan e-commerce lintas batas mengandalkan USPS untuk sekitar 31 persen pengiriman jarak jauh. Ia mengatakan, mereka juga memakai berbagai penyedia pengiriman termasuk DHL, FedEx dan UPS serta operator yang lebih kecil.
“USPS secara tradisional telah menjadi pilihan yang hembat biaya, terutama bagi penjual kecil di China, dan penangguhan itu dapat menyebabkan peningkatan biaya bagi penjual dan harga yang lebih tinggi bagi konsumen AS,” kata Pereira.
Anggota Parlemen berpendapat impor de minimis memberi perusahaan China keuntungan yang tidak adil dengan memungkinkan mereka menghindari tarif. Pejabat juga mengatakan kalau paket de minimis tunduk pada dokumentasi dan pemeriksaan minimal.
Organisasi perdagangan dan kelompok advokasi telah mendesak Donald Trump untuk mengekang pengiriman de minimis karena mereka menilai hal itu telah memungkinkan obat-obatan terlarang, seperti fentanil masuk ke Amerika Serikat melalui pos.
Advertisement
Tren Pembukaan Gudang AS
Jika dikenakan tarif, tidak jelas apakah Temu, Shein dan e-commerce China lainnya akan mampu mempertahankan pertumbuhan yang dramatis di Amerika Serikat.
Temu dan Shein sebelumnya menuturkan model bisnisnya tidak tergantung pada de minimis. Shein dan Temu telah membuka pusat distribusi di Amerika Serikat yang memungkinkan penjual di China untuk mengirimkan barang ke AS dan menyimpannya di gudang lokal.
Manajer Umum Perusahaan Logistik Qianhe Technology Logistics, Wen Biao menuturkan, tren pembukaan gudang AS untuk distribusi domestik dimulai tahun lalu karena perusahaan e-commerce besar berusaha untuk melindungi diri dari pembatasan perdagangan lebih lanjut. Biao menuturkan, gudang perusahaannya di Los Angeles mengalami permintaan yang meledak.