Tren Staycation Makin Populer, Industri Perhotelan Tangkap Peluang

Saat ini, tren staycation semakin populer dengan banyaknya wisatawan yang berburu tempat tidak hanya estetik tetapi juga dekat dengan tempat menarik atau hype.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Feb 2025, 21:20 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 21:20 WIB
Liberta Hub Blok M.
Ilustrasi hotel. Saat ini, tren staycation semakin populer dengan banyaknya wisatawan yang berburu tempat tidak hanya estetik tetapi juga dekat dengan tempat menarik atau hype.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, tren staycation semakin populer dengan banyaknya wisatawan yang berburu tempat tidak hanya estetik tetapi juga dekat dengan tempat menarik atau hype. Dengan mengusung konsep arsitektur art deco dibalut kenyamanan modern vintage dengan sentuhan warmth wood, Liberta Hotels Internationals menyambut dengan sangat antusias respon baik dari khalayak, dengan menghadirkan unit Penthouse di Liberta Hub Blok M.

Unit penthouse secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 Februari 2025. Terletak di lokasi sangat strategis di bilangan Blok M, penthouse ini hadir sebagai pilihan sempurna bagi masyarakat yang mencari tempat menginap dengan suasana yang nyaman namun tetap dekat dengan pusat kegiatan kota dan juga pusat tempat yang sedang kekinian di kawasan Blok M Jakarta Selatan.

CEO Liberta Hotel International, Niken Prawesti mengatakan bahwa peluncuran unit penthouse ini merupakan jawaban dari banyak nya respon positif dan antusias para Libertan (sebutan untuk loyal guest dari Liberta) dan khalayak pada umumnya.

Para tamu pastinya ingin mendapatkan pengalaman menarik staycation di penthouse yang menggusung konsep artdeco ala tahun 1920/1940an, dipadukan dengan furniture vintage modern yang manis, lengkap dengan fasilitas kamar yang modern yang akan mendukung pengalaman menginap tidak biasa dan sangat memorable.

“Tersedia dua unit penthouse di Liberta Hub Blok M yang memang kita siapkan bagi para loyal Libertan”, ujar Niken dikutip Kamis (13/2/2025).

Selain itu, Niken juga menambahkan bahwa Liberta Hotel International sebagai hotel chain, saat ini telah berhasil mengembangkan 13 jaringan hotel and resort yang tersebar di pulau Jawa, Bali, Sulawesi, dengan yang terbaru adalah pengembangan eco-resort yang terletak di kawasan Bogor, Jawa Barat.

 

 

Kelengkapan Fasilitas

Ilustrasi hotel
Ilustrasi hotel. (Image by kstudio on Freepik)... Selengkapnya

Secara terpisah, General Manager Liberta Hub Blok M, Robby Purwanegara menuturkan bahwa unit penthouse ini kelengkapan fasilitas berupa 2 bedroom, living room, jacuzzi, semi-private butler, modern kitchen, smart tv, dan balkon dengan suasana yang sangat spesial, dan cocok untuk staycation dengan keluarga atau dengan rekan tercinta dan juga bagi para pelaku bisnis yang ingin melakukan perjalan bisnis di Jakarta.

“Dalam rangka masa grand opening ini, kami akan memberikan potongan harga sebesar 30% untuk bagi siapa saja yang ingin menginap di penthouse Liberta Hub Blok M.”

Yayat, selaku Direktur Sales & Marketing, menyampaikan bahwa dengan adanya unit penthouse ini makan semakin terbuka pilihan kerja sama dengan perusahaan maupun instansi pemerintah, baik melalui kemitraan maupun penyediaan paket bisnis. Ia juga menambahkan bahwa Liberta Hotel International secara rutin mendukung berbagai perusahaan yang sedang melakukan perjalanan bisnis, peluncuran produk terbaru, maupun acara gathering.

“Dengan peluncuran resmi penthouse ini, kami berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman hospitality terbaik bagi setiap tamu,” ujar Yayat, menegaskan bahwa perjalanan bisnis pun dapat terasa seperti liburan.

 

Warga RI Sering Staycation Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2024

Pilih hotel bintang 4
Pilih hotel bintang 4 untuk liburan dengan budget terbatas. (Foto: Freepik/tzido)... Selengkapnya

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024. Tercatat Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 adalah 4,95 persen.

"Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 53,08 persen, komponen ini tumbuh sebesar 4,91 persen," kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A Widyasanti, dalam konferensi pers BPS pengumuman Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2024, Senin (5/11/2024).

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tertinggi pada konsumsi untuk restoran dan hotel. Hal ini tercermin dari peningkatan Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPKH) dan perjalanan wisatawan nusantara.

Kemudian, dari komponen transportasi dan komunikasinya juga tumbuh tinggi, yang tercermin dari peningkatan penjualan sepeda motor dan penumpang angkutan rel, laut, dan udara.

Menurut Amalia, pertumbuhan sisi konsumsi rumah tangga tersebut menunjukkan bahwa masih terjaganya tingkat konsumsi masyarakat.

 

Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta berada di peringkat ke-89 terbaik di dunia 2023
Foto udara gedung-gedung perkantoran di kawasan jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (9/1/2023). Menurut data dari 'Resonance Consultancy' yakni perusahaan konsultasi global untuk real estate, pariwisata, dan pembangunan ekonomi, Jakarta berada di peringkat ke-89 kota terbaik di dunia 2023 atau 'World's Best Cities' 2023 di atas sejumlah kota-kota lainnya, antara lain Nagoya dan Sendai di Jepang, Hanoi di Vietnam, Cologne dan Stuttgart di Jerman dan Marseille di Prancis. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 juga ditopang oleh Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dengan sumber pertumbuhan sebesar 1,63 persen, dan konsumsi Pemerintah yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,32 persen.

PMTB tumbuh didorong oleh pembangunan proyek infrastruktur oleh Pemerintah dan swasta, seiring dengan berlanjutnya pembangunan IKN dan aktivitas kontruksi lainnya, seperti jalan tol dan infrastruktur lainnya; peningkatan realisasi belanja modal Pemerintah; dan peningkatan impor barang modal, khususnya jenis mesin dan peralatan lainnya.

Lanjut Amalia, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 juga ditopang oleh ekspor yang tumbuh. Hal ini didorong oleh peningkatan permintaan beberapa komoditas yang mengalami peningkatan nilai dan volume ekspor, antara lain bahan bakar mineral; mesin dan peralatan listrik; serta kendaraan dan bagiannya. Sementara, untuk ekspor jasa didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya