Liputan6.com, Jakarta - Bulan puasa adalah waktu yang istimewa bagi banyak orang, tetapi juga bisa menjadi tantangan tersendiri dalam hal pengelolaan keuangan.
Selama bulan puasa, pengeluaran dapat meningkat karena kebutuhan untuk berbuka puasa, sahur, buka puasa bersama teman, rekan kerja, dan lainnya serta persiapan hari raya. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan keuangan dengan baik agar tidak mengalami kesulitan saat akhir bulan. Demikian mengutip berbagai sumber, Minggu (16/2/2025).
Baca Juga
Langkah pertama yang bisa diambil adalah dengan membuat anggaran cermat dan rinci. Mulailah dengan mencatat semua pengeluaran rutin dan tambahkan biaya tambahan yang mungkin muncul selama bulan puasa. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai berapa banyak uang yang perlu disiapkan dan di mana saja pengeluaran bisa ditekan.
Advertisement
Selanjutnya, pertimbangkan untuk memasak sendiri makanan berbuka dan sahur. Selain lebih hemat, memasak sendiri juga memungkinkan untuk mengontrol kualitas dan kesehatan makanan yang dikonsumsi. Anda bisa merencanakan menu mingguan untuk mempermudah belanja bahan makanan sehingga tidak ada bahan yang terbuang sia-sia.
Selain itu, hindari godaan untuk berbelanja secara berlebihan. Diskon dan promosi yang sering muncul selama bulan puasa memang menggiurkan, namun penting untuk tetap berbelanja sesuai kebutuhan. Buatlah daftar belanja sebelum pergi ke toko atau pasar, dan disiplin dalam mengikuti daftar tersebut agar tidak tergoda membeli barang-barang yang tidak diperlukan.
Menabung untuk Persiapan Hari Raya
Mengelola keuangan selama bulan puasa juga bisa dilakukan dengan menabung untuk kebutuhan hari raya sejak jauh-jauh hari. Dengan menyisihkan sebagian dari pendapatan setiap bulan, Anda bisa lebih siap menghadapi pengeluaran besar menjelang hari raya, seperti membeli pakaian baru atau memberikan uang saku kepada keluarga.
Selain menabung, pertimbangkan juga untuk berbagi dengan sesama. Bulan puasa adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan amal dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Namun, pastikan untuk mengatur anggaran amal Anda agar tidak mengganggu keuangan pribadi. Berbagi dengan bijak akan memberikan manfaat yang lebih besar, baik bagi Anda maupun bagi mereka yang menerima.
Dengan perencanaan dan pengelolaan yang tepat, Anda bisa menjalani bulan puasa dengan lebih tenang dan bijak dalam hal keuangan. Ingatlah bahwa inti dari bulan puasa adalah kesederhanaan dan kebersamaan, jadi fokuslah pada hal-hal yang esensial dan bermanfaat.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan memakai artificial intelligence
Advertisement
Tips Diversifikasi Investasi Uang THR Sesuai Profil Risiko
Sebelumnya, jelang perayaan Idul Fitri, masyarakat Indonesia tak asing dengan Tunjangan Hari Raya atau THR. Selain untuk menyemarakkan dan memenuhi kebutuhan perayaan hari raya hingga bayar utang, uang THR pada dasarnya merupakan pendapatan tambahan yang dapat digunakan untuk tabungan masa depan melalui investasi.
Oleh sebab itu, uang THR dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi keuangan. Community Lead IPOT, Angga Septianus menegaskan, ketimbang hanya menghabiskannya untuk kebutuhan konsumtif, memanfaatkan uang THR untuk investasi agar keuangan makin sehat bisa menjadi dan keputusan bijak, dengan salah satu strateginya yakni diversifikasi.
“Penting untuk diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko, dan diversifikasi adalah kunci untuk mengelola risiko tersebut. Diversifikasi investasi adalah prinsip menginvestasikan uang di berbagai aset atau instrumen keuangan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang mendapatkan hasil yang stabil dalam jangka panjang,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Senin (8/4/2024).
Namun, diversifikasi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Setiap individu memiliki profil risiko yang berbeda-beda tergantung pada toleransi risiko dan tujuan investasi masing-masing.
“Reksa dana adalah pilihan investasi yang cocok untuk diversifikasi karena memungkinkan investor memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi,” ujar dia.
Tips Maksimalkan Uang THR
Angga membagikan tips memaksimalkan uang THR dengan diversifikasi investasi reksa dana sesuai profil risikonya sebagai berikut:
1. Investor Cenderung Menghindari Risiko
Bagi investor yang memiliki profil risiko yang cenderung menghindari risiko (risk averse), dapat mengalokasikan sebagian dari uang THR mereka ke dalam berbagai jenis reksa dana. Misalnya, sebanyak 70 persen dapat dialokasikan ke dalam reksa dana pasar uang (RDPU), 20 persen ke dalam reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dan 10 persen ke dalam reksa dana saham atau reksa dana indeks (RDS).
2. Investor dengan Profil Konservatif
Untuk investor dengan profil konservatif, alokasi aset THR dapat dibagi dengan mayoritasnya sebanyak 60 persen dialokasikan ke dalam reksa dana pasar uang, 30 persen ke dalam reksa dana pendapatan tetap dan 10 persen ke dalam reksa dana saham atau reksa dana indeks.
Advertisement
Tips Selanjutnya
3. Investor dengan Profil Agresif
Bagi investor dengan profil agresif, alokasi aset THR dapat dibagi dengan mengalokasikan 30 persen ke reksa dana pasar uang, 30 persen ke reksa dana pendapatan tetap, dan 40 persen ke reksa dana saham atau reksa dana indeks. Hal ini disarankan oleh Angga karena investor agresif cenderung mencari risiko untuk investasi jangka panjang.
