Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi Jepang berhasil mencatat ekspansi pada kuartal keempat 2024. Capaian tersebut didorong oleh lonjakan ekspor Jepang.
Mengutip CNBC International, Senin (17/2/2025) data awal pemerintah Jepang menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu tumbuh 0,7% pada kuartal keempat 2024, naik dari 0,4% pada kuartal sebelumnya.
Baca Juga
Lonjakan ekspor membantu meningkatkan PDB, sementara permintaan domestik menghambat pertumbuhan, mengalami kontraksi tipis. Belanja modal Jepang tumbuh 0,5% kuartal-ke-kuartal, tetapi meleset dari estimasi sebesar 1%.
Advertisement
"Konsumsi rumah tangga nominal tumbuh jauh lebih cepat daripada konsumsi riil dan perbedaannya tetap besar,” kata Krishna Bhimavarapu, ekonom APAC di State Street Global Advisors.
"Paling tidak, data ini menghilangkan kekhawatiran akan terhentinya konsumsi, dan merupakan hal positif bagi BOJ untuk menaikkan suku bunga lagi, yang kini dapat terjadi lebih cepat daripada yang diharapkan," ungkap Bhimavarapu.
Data terbaru pertumbuhan PDB Jepang dirilis menyusul keputusan bank sentral (BOJ) menaikkan suku bunga menjadi 0,5%, yang merupakan level tertinggi sejak Oktober 2008 dan menawarkan lebih banyak ruang untuk mempertahankan pengetatan moneter.
Pengeluaran rumah tangga Jepang pada November dan Oktober masing-masing berkontraksi 0,4% dan 1,3%, tahun ke tahun secara riil, tetapi naik 2,7% pada Desember 2024.
Pertumbuhan Tahunan
Ekonomi Jepang tumbuh 1,2% secara tahunan pada kuartal keempat, dibandingkan dengan kenaikan 0,6% pada kuartal ketiga. Meskipun pertumbuhan pada kuartal keempat lebih baik dari yang diharapkan, pertumbuhan PDB setahun penuh melambat menjadi 0,1%, penurunan tajam dari pertumbuhan 1,5% yang terlihat pada tahun 2023.
Belanja Konsumen Jepang Belum Pulih
Ekonom Citi Katsuhiko Aiba memperingatkan awal bulan ini belanja konsumen Jepang akan tetap lemah pada kuartal pertama 2025. Aiba memperkirakan pemulihan belanja konsumen skala penuh setelah kuartal kedua 2025.
Ia menuturkan,pertumbuhan upah riil Jepang kemungkinan akan tetap negatif pada kuartal pertama 2025 meskipun adanya subsidi energi. Pada basis tahunan, PDB Jepang tumbuh 2,8%, melampaui estimasi Reuters sebesar 1%.
Jepang Mulai Lobi AS Soal Tarif Dagang Donald Trump
Sebelumnya, Pemerintah Jepang mengungkapkan telah memulai komunikasi terkait rencana usulan tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Pengumuman ini datang menyusul perintah Presiden AS Donald Trump terkait pengenaan tarif impor hingga 25% terhadap impor baja dan aluminium.
"Kami telah mulai berkomunikasi dengan pihak AS," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi kepada wartawan, dikutip dari Channel News Asia, Senin (17/2/2025).
"Negara kami akan menanggapi dengan tepat sambil memeriksa dengan saksama rincian spesifik dari tindakan yang akan diumumkan di masa mendatang dan dampaknya terhadap negara kami,” tuturnya.
Donald Trump menugaskan tim ekonominya untuk menyusun rencana tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan pajak impor AS.
Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif baru 25 persen terhadap impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat pada Senin, 10 Februari 2025. Penerapan itu menambah bea masuk logam yang sudah ada dalam eskalasi besar lainnya seiring perombakan kebijakan perdagangannya.
Mengutip CNBC, kepada wartawan di Air Force One dalam perjalanan ke NFL Super Bowl di New Orleans Trump menuturkan akan mengumumkan tarif timbal balik pada Selasa atau Rabu, yang akan berlaku segera.
Disebutkannya, AS akan menyamakan tarif yang dikenakan oleh negara lain dan ini akan berlaku untuk semua negara.
"Dan sangat sederhana, jika mereka menagih kita, kita menagih mereka,” ujar Trump tentang rencana tarif timbal balik tersebut.
Advertisement
Perluasan Tarif Dagang AS
Sebelumnya, selama masa jabatan pertama, Donald Trump mengenakan tarif sebesar 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk aluminium. Akan tetapi, kemudian memberikan beberapa mitra dagang kuota bebas bea, termasuk Kanada, Meksiko dan Brasil.
Mantan Presiden AS Joe Biden memperluas kuota ini ke Inggris, Jepang dan Uni Eropa, serta utilitisasi kapasitas pabrik baja AS telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut data pemerintah dan American Iron and Steel Institute, sumber impor baja AS terbesar adalah Kanada, Brasil dan Meksiko diikuti oleh Korea Selatan dan Vietnam.
Dengan selisih yang besar, Kanada adalah pemasok logam aluminium primer terbesar ke AS, yang mencakup 79 persen dari total impor dalam 11 bulan pertama 2024. Meksiko adalah pemasok utama skrap aluminium.
Tarif Rata-Rata Perdagangan AS
Tarif rata-rata tertimbang perdagangan AS adalah sekitar 2,2 persen, menurut data Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) dibandingkan dengan India 12 persen, untuk Brasil 5,1 persen, untuk Vietnam 5,1 persen dan 2,7 persen untuk negara-negara Uni Eropa.
Presiden AS Donald Trump telah lama mengeluh tentang tarif 10 persen Uni Eropa untuk impor mobil yang jauh lebih tinggi daripada tarif mobil AS sebesar 2,5 persen. Ia sering menyatakan Eropa tidak akan mengambil mobil tetapi mengirim jutaan mobil ke barat melintasi Atlantik setiap tahun.
Namun, AS menikmati tarif sebesar 25 persen untuk truk pikap, sumber laba penting bagi produsen mobil Detroit General Motors, Ford dan Stellantis di AS.
