PT Pertamina (Persero) meyakinkan jika laba bersih perseroan tidak kalah jauh dibandingkan perusahaan minyak asal Negeri Jiran Malaysia, Petronas. Hal ini menjadi bukti kinerja perusahaan yang terbilang masih bagus.
Penegasan tersebut disampaikan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan ketika ditemui disela-sela Business Executive Gathering 2013 Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (1/7/2013). "Kalau laba bersih kami tidak kalah jauh dengan Petronas, jadi kinerja kami masih bagus," ungkapnya.
Karen sesumbar jika laba bersih Pertamina bisa jauh lebih bersaing jika semua operasional pekerjaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) masih berada dibawah naungan perusahaan. Jika kondisi itu terjadi, laba bersih perusahaan minyak pelat merah ini diyakini dapat melambung lebih besar.
"Jikalau SKK migas digabung sama Pertamina, maka laba kami bisa jauh lebih bersaing dengan Petronas," ungkapnya.
Karen menekankan, sejak munculnya Undang-undang Minyak dan Gas Bumi (Migas), semua pengaturan terkait regulasi dan operator Migas sudah tidak berada dibawah naungan Pertamina.
Meski bersaing keras dengan perusahaan milik Malaysia tersebut, Pertamina mengaku masih merangkul baik Petronas sehingga kerjasama bisnis yang dilakukan masih terus berjalan baik. (Dis/Shd)
Penegasan tersebut disampaikan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan ketika ditemui disela-sela Business Executive Gathering 2013 Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (1/7/2013). "Kalau laba bersih kami tidak kalah jauh dengan Petronas, jadi kinerja kami masih bagus," ungkapnya.
Karen sesumbar jika laba bersih Pertamina bisa jauh lebih bersaing jika semua operasional pekerjaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) masih berada dibawah naungan perusahaan. Jika kondisi itu terjadi, laba bersih perusahaan minyak pelat merah ini diyakini dapat melambung lebih besar.
"Jikalau SKK migas digabung sama Pertamina, maka laba kami bisa jauh lebih bersaing dengan Petronas," ungkapnya.
Karen menekankan, sejak munculnya Undang-undang Minyak dan Gas Bumi (Migas), semua pengaturan terkait regulasi dan operator Migas sudah tidak berada dibawah naungan Pertamina.
Meski bersaing keras dengan perusahaan milik Malaysia tersebut, Pertamina mengaku masih merangkul baik Petronas sehingga kerjasama bisnis yang dilakukan masih terus berjalan baik. (Dis/Shd)