Mantan Bos SKK Migas Rudi Rubiandini dikenal sebagai sosok pekerja keras. Dia bahkan rela kerja siang malam demi melaksanakan penataan di sektor hulu migas yang menjadi tulang punggung penerimaan negara tersebut.
Namun, upaya itu sia-sia. Tepat pada Selasa 13 Agustus pukul 22.30 WIB, Rudi diringkus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tertangkap tangan menerima suap dari petinggi Kernel Oil.
Karir dan prestasi mantan Dosen Teladan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang cemerlang, semua langsung hancur seketika.
"Saya berjuang sendiri, bekerja dari setengah 6 pagi sampai tengah malam tidak berarti apa-apa karena kasus ini. Saya dihantam kiri kanan depan belakang dalam," pungkasnya saat ditemui sejumlah wartawan di Rutan KPK, Senin (26/8/2013).
Kini jas yang biasa digunakannya saat ia berkantor di Wisma Mulia lantai 40 harus ditanggalkannya, berganti rompi berwarna orange bertuliskan Tahanan KPK di bagian punggung.
Dengan menggunakan jaket tahanan KPK, Rudi bercerita hari-harinya kini lebih banyak untuk mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta.
Kesibukannya sebagai Kepala SKK Migas yang dulu banyak menyita waktu sudah tidak lagi dijalani. Kini mantan wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral tersebut punya banyak waktu luang.
Di waktu-waktu luang itu, Rudi berusaha memanfaatkannya untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Setelah melaksanakan ibadah sholat subuh, pria berkumis dari Tasikmalaya Jawa Barat tersebut bisa melakukan tadarus membaca Al-quran.
"Setelah ditangkap KPK habis subuh saya bisa baca Al-quran lagi," kata Rudi.
Rudi pun menikmati waktu-waktu luangnya dengan istirahat. Selepas maghrib, Rudi mengaku kini bisa menikmati istirahat, aktivitas yang sulit dijalaninya ketika masih menjabat sebagai Kepala SKK Migas yang harus bekerja hingga larut malam. (Pew/Ndw)
Namun, upaya itu sia-sia. Tepat pada Selasa 13 Agustus pukul 22.30 WIB, Rudi diringkus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tertangkap tangan menerima suap dari petinggi Kernel Oil.
Karir dan prestasi mantan Dosen Teladan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang cemerlang, semua langsung hancur seketika.
"Saya berjuang sendiri, bekerja dari setengah 6 pagi sampai tengah malam tidak berarti apa-apa karena kasus ini. Saya dihantam kiri kanan depan belakang dalam," pungkasnya saat ditemui sejumlah wartawan di Rutan KPK, Senin (26/8/2013).
Kini jas yang biasa digunakannya saat ia berkantor di Wisma Mulia lantai 40 harus ditanggalkannya, berganti rompi berwarna orange bertuliskan Tahanan KPK di bagian punggung.
Dengan menggunakan jaket tahanan KPK, Rudi bercerita hari-harinya kini lebih banyak untuk mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta.
Kesibukannya sebagai Kepala SKK Migas yang dulu banyak menyita waktu sudah tidak lagi dijalani. Kini mantan wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral tersebut punya banyak waktu luang.
Di waktu-waktu luang itu, Rudi berusaha memanfaatkannya untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Setelah melaksanakan ibadah sholat subuh, pria berkumis dari Tasikmalaya Jawa Barat tersebut bisa melakukan tadarus membaca Al-quran.
"Setelah ditangkap KPK habis subuh saya bisa baca Al-quran lagi," kata Rudi.
Rudi pun menikmati waktu-waktu luangnya dengan istirahat. Selepas maghrib, Rudi mengaku kini bisa menikmati istirahat, aktivitas yang sulit dijalaninya ketika masih menjabat sebagai Kepala SKK Migas yang harus bekerja hingga larut malam. (Pew/Ndw)