Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan program pemerintah daerah yang mudah dilakukan dalam penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah melalui Penerangan Jalan Umum (PJU).
Seperti dikutip Liputan6.com dalam bahan pamaparan Kepala Sub Direktorat Tekno Ekonomi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Arief Heru Kuncoro Agus mengatakan, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) biaya energi rata-rata Rp 2,19 triliun per tahun.
Dengan anggaran sebesar itu, pemda memiliki peluang melakukan penghematan dengan menggunakan penerangan jalan umum yang memanfaatkan tehnologi ebt. "Peluang pemerintan daerah, tentunya PJU bisa menghemat energi," kata Arief seperti dikutip, Rabu (11/9/2013).
Selain itu, penggunaan penerangan jalan umum dengan teknologi ebt juga dapat mengurangi penurunan emisi. Itu karena teknologi ebt merupakan teknologi hemat energi, hemat biaya dan rendah emisi.
Sebab itu menurut dia, penerapan teknologi ebt pada penerangan jalan umum merupakan cara yang efisien dilakukan untuk mencapai target penurunan emisi 26% pada 2020.
"Gas rumah kaca 2,1 ton Co2 pertahun, kita perlu penerapan lampu jalan yang efisien yang hemat energi biaya, target penurunan emisi 26% pada 2020," tutupnya. (Pew/Nur)
Seperti dikutip Liputan6.com dalam bahan pamaparan Kepala Sub Direktorat Tekno Ekonomi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Arief Heru Kuncoro Agus mengatakan, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) biaya energi rata-rata Rp 2,19 triliun per tahun.
Dengan anggaran sebesar itu, pemda memiliki peluang melakukan penghematan dengan menggunakan penerangan jalan umum yang memanfaatkan tehnologi ebt. "Peluang pemerintan daerah, tentunya PJU bisa menghemat energi," kata Arief seperti dikutip, Rabu (11/9/2013).
Selain itu, penggunaan penerangan jalan umum dengan teknologi ebt juga dapat mengurangi penurunan emisi. Itu karena teknologi ebt merupakan teknologi hemat energi, hemat biaya dan rendah emisi.
Sebab itu menurut dia, penerapan teknologi ebt pada penerangan jalan umum merupakan cara yang efisien dilakukan untuk mencapai target penurunan emisi 26% pada 2020.
"Gas rumah kaca 2,1 ton Co2 pertahun, kita perlu penerapan lampu jalan yang efisien yang hemat energi biaya, target penurunan emisi 26% pada 2020," tutupnya. (Pew/Nur)