Hatta Rajasa pun Terjangkit Sindrom Vickinisasi

"Semua itu berdasarkan performance yang namanya remunerasi, jangan sampai sebut statusisasi dalam situasi saat ini, bisa labil nanti,"

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Sep 2013, 20:57 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2013, 20:57 WIB
hattarajasa-century130306c.jpg
Belakangan nama Vicky Prasetyo menjadi tenar. Hal itu dikarenakan tidak hanya menjadi mantan penyanyi Zaskia Gotic namun juga berkat aksinya dalam berbicara di depan umum yang ingin terlihat sok intelek namun malah menggunakan bahasa yang kurang bisa dicermati.

Hingga saat ini banyak para kalangan masyarakat justru menjadikan bahasa Vicky sebagai tren dalam setiap berbicara. Tak terkecuali Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa yang ikut-ikutan terserang sindrom Vickinisasi.

Tiruan gaya bicara Vikcy itu dilontarkannya saat ditemui wartawan usai menghadiri pertemuan dengan keluarga Kerajaan Inggris, Pangeran Andrew di Kantor Menko, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Saat itu para wartawan menanyakan mengenai kemungkinan mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC) nantinya jika menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, apa yang mesti dilakukan pemerintah.

"Menurut saya kalau heavy-nya pada premium harus dicermati betul, kalau tidak ada keunggulannya sama saja bohong, itu kudeta hati namanya," ungkap Hatta, Rabu (18/9/2013).

Tidak berhenti disitu, Hatta kembali menirukan gaya bahasa Vicky saat menjawab pertanyaan para wartawan mengenai skema pemberian tunjangan berdasarkan hasil kinerja kepada para karyawan. Apa jawab Hatta?

"Semua itu berdasarkan performance yang namanya remunerasi, jangan sampai sebut statusisasi dalam situasi saat ini, bisa labil nanti. Jadi, kalau dia minta rumah nanti kita komunikasikan dulu. Jadi gimana apanya statusisasinya?" Canda Hatta sambil tersenyum.

Dengan adanya tata bahasa seorang Menteri yang ternyata juga memperhatikan berita Invotaiment, usai mengucapkan hal itu spontanitas seluruh wartawan yang sedang serius menunggu jawaban tertawa. (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya