Indonesia tengah mempersiapkan sebuah terminal peti kemas yang diklaim bakal menggunakan sistem teknologi serba canggih yang didukung kehadiran sarana monorel khusus.
Proyek berupa Teminal Teluk Lamong yang merupakan pengembangan Tanjung Perak Surabaya ini bahkan disiapkan untuk melayani kapal-kapal berukuran super besar.
"Tekluk lamong bisa kedalaman 14-16 meter. Pelabuhan baru ini bisa menerima kapal-kapal," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/9/2013).
Dahlan mengungkapkan, saat ini perusahaan pembangunan proyek tersebut memang masih menemui kendala. Salah satunya adakah keharusan untuk mengeruk selat kanal hingga kedalaman 16 meter.
"Jangan sampai pelabuhan masuknya hanya 9 meter," ungkapnya.
Namun Dahlan optimitis, proyek tersebut dapat berjalan mengingat BUMN memiliki kemampuan sekaligus dukungan dana untuk mengeruk selat kanal tersebut. "Perizinan masih diurus," ungkapnya.
Direktur Utama Pelindo III Jarwo Suryanto menambahkan, terminal Teluk Lamong akan mengusung konsep pelabuhan ramah lingkungan (green port). Operasional pelabuhan ini dirancang tak menggunakan bahan bakar minyak BBM sementara peralatan akan menggunakan energi listrik hingga gas.
Selain itu, Terminal Teluk Lamong Surabaya bakal dilengkapi fasilitas monorel yang terhubung dengan Pelabuhan Tanjung Perak. Terminal sedang dalam proses pembangunan ini nantinya mengusung konsep pelabuhan ramah lingkungan. Termasuk sistem teknologi operasional bongkar muat yang serba canggih.
Terminal Teluk Lamong merupakan pengembangan dari Pelabuhan Tanjung Perak. Pembangunan tahap I akan tuntas pada Mei 2014. Proyek tahap I ini menelan biaya hingga Rp 3,4 triliun. "Tahap I selesai Mei 2014. Tahap II 2016 sudah jadi. Teluk Lamong tahap I investasinya Rp 3,4 triliun. Tahap II mebih murah sebesar Rp 1,5 triliun karena sudah dibangun jembatan. Itu dari modal sendiri dan pinjaman," jelasnya.
Nantinya setelah beroperasi penuh. Terminal Teluk Lamong bakal menambah kapasitas baru Pelabuhan Tanjung Perak hingga 4,5 juta Teus. "Nambah sekitar 4,5 juta teus. Kapasitas Tanjung Perak 4,5 juta teus. Nanti totalnya 9 juta teus," sebutnya. (Yas/Shd)
Proyek berupa Teminal Teluk Lamong yang merupakan pengembangan Tanjung Perak Surabaya ini bahkan disiapkan untuk melayani kapal-kapal berukuran super besar.
"Tekluk lamong bisa kedalaman 14-16 meter. Pelabuhan baru ini bisa menerima kapal-kapal," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/9/2013).
Dahlan mengungkapkan, saat ini perusahaan pembangunan proyek tersebut memang masih menemui kendala. Salah satunya adakah keharusan untuk mengeruk selat kanal hingga kedalaman 16 meter.
"Jangan sampai pelabuhan masuknya hanya 9 meter," ungkapnya.
Namun Dahlan optimitis, proyek tersebut dapat berjalan mengingat BUMN memiliki kemampuan sekaligus dukungan dana untuk mengeruk selat kanal tersebut. "Perizinan masih diurus," ungkapnya.
Direktur Utama Pelindo III Jarwo Suryanto menambahkan, terminal Teluk Lamong akan mengusung konsep pelabuhan ramah lingkungan (green port). Operasional pelabuhan ini dirancang tak menggunakan bahan bakar minyak BBM sementara peralatan akan menggunakan energi listrik hingga gas.
Selain itu, Terminal Teluk Lamong Surabaya bakal dilengkapi fasilitas monorel yang terhubung dengan Pelabuhan Tanjung Perak. Terminal sedang dalam proses pembangunan ini nantinya mengusung konsep pelabuhan ramah lingkungan. Termasuk sistem teknologi operasional bongkar muat yang serba canggih.
Terminal Teluk Lamong merupakan pengembangan dari Pelabuhan Tanjung Perak. Pembangunan tahap I akan tuntas pada Mei 2014. Proyek tahap I ini menelan biaya hingga Rp 3,4 triliun. "Tahap I selesai Mei 2014. Tahap II 2016 sudah jadi. Teluk Lamong tahap I investasinya Rp 3,4 triliun. Tahap II mebih murah sebesar Rp 1,5 triliun karena sudah dibangun jembatan. Itu dari modal sendiri dan pinjaman," jelasnya.
Nantinya setelah beroperasi penuh. Terminal Teluk Lamong bakal menambah kapasitas baru Pelabuhan Tanjung Perak hingga 4,5 juta Teus. "Nambah sekitar 4,5 juta teus. Kapasitas Tanjung Perak 4,5 juta teus. Nanti totalnya 9 juta teus," sebutnya. (Yas/Shd)