80% Truk Komersil di Indonesia Tidak Aman

Keamanan kendaraan angkutan ini terlihat dari indikator rem dan sistem kendali.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 28 Sep 2013, 18:44 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2013, 18:44 WIB
angkutan-130928b.jpg
Kelancaran perdagangan dan perindustrian di tanah air sangat bergantung pada kelancaran pengiriman barang yang sebagian besar atau 55% masih bergantung pada moda transportasi darat khususnya truk komersil. Sayangnya, 75%-80% truk komersil yang beroperasi di Indonesia dikabarkan tidak aman untuk dikendarai.

"Sekitar 75% atau 80% lah, truk komersil dari seluruh jenis truk di Indonesia itu unsafety (tidak aman)," ungkap Ahli Rancang Bangun Armada Transportasi, Hartono Gani, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Kuningan, Jakarta, Sabtu (28/9/2013).

Ketidakamanan truk komersil tersebut terindikasi dari dua faktor pertama yaitu rem yang menggunakan sistem Air Over Hydraulic (AOH). Dengan sistem AOH tersebut, kendaraan memakai tekanan minyak rem yang udaranya mendorong dan menekan silinder kecil di dalamnya.

"Kalau minyak remnya lama-lama digunakan bisa lumer, tekanan anginnya bisa lembek, kalau tekanan angin lembek ya blong dia (rem)," jelasnya.

Faktor kedua, adalah steering system (sistem kendali) yang menentukan tingkat keamanan sebuah truk untuk dikendarai.

Hartono menegaskan, pemerintah seharusnya membuat regulasi yang mengatur pergantian atau perbaikan komponen-komponen alat angkut barang. Hal ini diperlukan guna menghindari kecelakaan, kematian dan berbagai risiko lainnya di jalan raya.

Pemerintah juga diimbau tidak boleh main-main dan takut boros dalam pengelolaan kendaraan besar tersebut. "Nggak boleh ngomong hemat, ini soal safety-loh, ribuan masyarakat Indonesia bisa mati konyol gara-gara itu," tandasnya. (Sis/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya