Orang Arab Paling Royal Belanja di Pameran Perdagangan RI

Selain produk berupa barang, tenaga kerja Indonesia juga jadi incara para pemburu profesional dari luar negeri.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Okt 2013, 16:00 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2013, 16:00 WIB
expo-belanja-131017b.jpg
Hari pertama penyelanggaraannya, Trade Expo Indonesia (TEI) 2013 mencatat transaksi perdagangan hingga US$ 13,3 juta atau sekitar Rp 145 miliar. Transaksi didominasi produk-produk furnitur, rempah, kerajinan tangan, perhiasan, alas kaki dan tekstil dan produk tekstil.

"Ini membuktikan bahwa delegasi dagang yang hadir pada TEI 2013 menaruh minat pada beragam produk yang ditampilkan secara keseluruhan," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi saat konferensi pers di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2013).

Dilihat dari asal negaranya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat Arab Saudi menempati posisi teratas dengan porsi mencapai 30%. Diikuti Nigeria sebesar 7,2%, India 6,4%, Mesir 2,6% dan Korea Selatan 1,5%.

Sementara itu, untuk transaksi jasa tenaga kerja, nilai perdagangan yang tercipta mencapai US$ 10,8 juta. Para peminat umumnya mencari tenaga kerja terampil pada bidang pertambangan, bidang konstruksi yang terdiri dari insinyur dan tenaga pembangunan, dan tenaga terampil untuk industri kayu.

Pada ajang kali ini, Kemendag juga menampilkan hilirisasi produk ekspor yang ditampilkan pada Paviliun National Export Development (NED). Paviliun ini mewakili berbagai sektor indutri yang terbagi dalam beberapa zonasi mulai dari produk industri strategis, produk berbasis sumber daya alam, produk manufaktur, produk industri kreatif dan UKM serta potensi investasi dan sektor jasa profesional.

"Paviliun NED ini membuktikan bahwa Indonesia mampu membuat produk-produk yang tidak hanya mengandalkan sumber daya alam, namun juga ditunjang oleh teknogi tinggi, inovasi, dan kreativitas karya cipta tenaga profesional Indonesia," tandasnya.(Dny/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya