Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menghimbau masyarakat terutama para pelaku usaha untuk menyiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlangsung mulai 2015 mendatang. Saat ini, tak ada kata tidak siap bila perdagangan bebas sudah berlangsung nantinya.
"Kita akan melakukan sosialisasi dan nggak ada alasan kita nggak siap," ujarnya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (27/10/2013).
Gita mengimbau, para pelaku usaha untuk terus berusaha dengan cara menjalankan bisnis seusai aturan serta menjual produk sesuai standar agar tidak kalah dengan negara lain. "Yang penting, berdaganglah dengan jujur. Gunakan ukuran yang sudah ditetapkan dan jangan disiasati," lanjutnya.
Menurut Gita, prospek pertumbuhan ekonomi ke depan terutama di negara-negara kawasan ASEAN cukup bagus. Namun masyarakat diminta untuk tidak terlena lantaran akan terjadi persaingan yang begitu ketat.
"Kalau terlena, kita bisa kalah. Karena yang pasti persaingan bakal meningkat karena negara tetangga melakukan persiapan juga dan dia sangat melirik ke pasar kita yg merupakan pasar paling besar di Asia Tenggara. Infrastruktur mereka bagus, barang yang diproduksi mereka juga bagus," jelasnya.
Kementerian Perdagangan menjamin pihaknya telah berupaya untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang memihak pengusaha nasional. "Tapi nggak dari kita saja harus dari kementerian lain, supaya ini nyambung. Kita masih punya waktu sekitar 2 tahun. Gunakan itu sebaik-baiknya," tandasnya.(Dny/Shd)
"Kita akan melakukan sosialisasi dan nggak ada alasan kita nggak siap," ujarnya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (27/10/2013).
Gita mengimbau, para pelaku usaha untuk terus berusaha dengan cara menjalankan bisnis seusai aturan serta menjual produk sesuai standar agar tidak kalah dengan negara lain. "Yang penting, berdaganglah dengan jujur. Gunakan ukuran yang sudah ditetapkan dan jangan disiasati," lanjutnya.
Menurut Gita, prospek pertumbuhan ekonomi ke depan terutama di negara-negara kawasan ASEAN cukup bagus. Namun masyarakat diminta untuk tidak terlena lantaran akan terjadi persaingan yang begitu ketat.
"Kalau terlena, kita bisa kalah. Karena yang pasti persaingan bakal meningkat karena negara tetangga melakukan persiapan juga dan dia sangat melirik ke pasar kita yg merupakan pasar paling besar di Asia Tenggara. Infrastruktur mereka bagus, barang yang diproduksi mereka juga bagus," jelasnya.
Kementerian Perdagangan menjamin pihaknya telah berupaya untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang memihak pengusaha nasional. "Tapi nggak dari kita saja harus dari kementerian lain, supaya ini nyambung. Kita masih punya waktu sekitar 2 tahun. Gunakan itu sebaik-baiknya," tandasnya.(Dny/Shd)