Perbankan berencana menyesuaikan suku bunga kredit maupun deposito sebagai antisipasi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 25 basis poin belum lama ini. OCBC NISP bahkan lebih dulu selangkah lebih maju untuk menaikkan bunga kredit.
"(Suku bunga kredit dan deposito) akan kami sesuaikan dengan pasar," kata Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja di Jakarta, Kamis (14/11/2013) malam.
Meski belum bersedia membeberkan besaran angka kenaikan suku bunga, namun dia mengatakan, bakal merealisasikannya dalam waktu segera. Di sisi lain, kata Parwati, pihaknya telah mencatatkan rasio kecukupan modal (loan to deposit ratio/LDR) sebesar 95% hingga saat ini. Kinerja tersebut diiringi dengan kecukupan loan to funding sebesar 85% dalam bentuk surat utang jangka panjang (obligasi).
Advertisement
"Kami targetkan rasio kecukupan modal tahun depan di kisaran 90%-92% secara ekspansif. Sedangkan pertumbuhan kredit sekitar 15%-20% dengan konsekuensi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) lebih cepat," jelasnya.
Berbeda, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja mengakui, pihaknya belum berniat menaikkan suku bunga kredit mengingat likuiditas perbankan ini masih terbilang memadai hingga akhir 2013.
"Sementara belum ada keinginan menaikkan (suku bunga kredit) karena LDR kami bertahan sekitar 76%. Juga suku bunga deposito yang masih akan berkutat dengan tingkat 7% tergantung aliran dana keluar," tambah dia.
Pada tahun depan, Jahja memasang proyeksi LDR akan berada di angka 75% dengan pertumbuhan DPK lebih moderat sekitar 14%. Sedangkan pertumbuhan kredit ditargetkan di kisaran 13%-14% yang mengacu pada rasio kecukupan modal sampai saat ini di level 76%-77%.
Di samping itu, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin memastikan bakal menaikkan suku bunga deposito namun masih mempertimbangkan mengerek suku bunga kredit.
"Kenaikan suku bunga deposito masih dikaji. Saya lupa paling tinggi berapa, tapi kami sudah naikkan (suku bunga deposito) beberapa kali. Tapi belum kami meeting-kan lagi untuk menaikkan berapa," ujarnya.
Hal ini, menurut dia, dapat meningkatkan jumlah simpanan dalam bentuk deposito karena saat ini kenaikan simpanan masih kalah dibanding kenaikan pertumbuhan kredit.
"Jadi ini yang pertama kali dibuat guidance 15%-17% pertumbuhan kredit dan pertumbuhan simpanan di angka yang sama karena biasanya kenaikan kredit selalu lebih besar dari kenaikan dana dalam kurun waktu 5-10 terakhir ini," lanjut dia.
Budi menyebut, belum lama ini kenaikan pertumbuhan dana di Bank Mandiri mencapai 17%-18% dan pertumbuhan kredit berkisar 19%-20%. "Biasanya terjadi Non Performing Loan (NPL) seperti kejadian di 2008 yang naik sekitar 60 basis poin. Jadi tahun depan ada impek dari kenaikan bunga," pungkas dia. (Fik/Ndw)