Industri Bahan Bangunan Mesti Ramah Lingkungan

Setiap sektor industri diharapkan dapat memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan termasuk industri bahan bangunan

oleh Septian Deny diperbarui 19 Nov 2013, 15:01 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2013, 15:01 WIB
bahan-bangunan130620b.jpg

Pemerintah terus mendorong pemanfaatan teknologi hijau pada setiap sektor industri, termasuk pada industri bahan bangunan melalui pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Panggah Susanto mengatakan, pengembangan teknologi hijau merupakan teknik untuk menghasilkan energi atau produk yang tidak mencemari lingkungan hidup serta dapat melahirkan banyak inovasi dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari.

"Saat ini sudah makin banyak yang masuk ketegori industri hijau setiap tahun. Sekarang kita lebih mendorong suatu industri untuk semakin meningkat penerapan industri hijau, apakah terkait dengan pemakaian energinya, pemakaian air, atau re-use bahan bakunya," ujarnya usai pembukaan Pameran Industri Keramik dan Bahan Bangunan di Plasa Pameran Industri, Gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2013).

Menurut Panggah, kini pengembangan bangunan hijau (green building) tengah mendapat perhatian penting di bidang teknologi hijau. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan rumah dan infrastruktur yang ramah lingkungan saat ini telah menjadi tren, seiring dengan meningkatnya kesadaran pelestarian lingkungan.

"Ini menjadi tren internasional sehingga dapat menjadi sesuatu yang mutlak. Dan harus dipikirkan juga insentif apa yang bisa diberikan untuk mendorongnya," lanjutnya.

Penerapan pengembangan green building ini dapat dimulai dari pemilihan bahan bangunan hingga lokasi tempat bangunan yang akan didirikan yang diharapkan telah mempertimbangkan kelestarian lingkungan hidup.

"Untuk mendapatkan green building ini diperlukan bahan bangunan yang mendukung, oleh sebab itu industri bahan bangunan harus dapat mengembangkan produknya dengan memanfaatkan bahan baku lokal secara maksimal melalui pengembangan standar teknologi proses, desain maupun peningkatan SDM," tutur Panggah. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya