Penerbangan di Bandara Soetta Di Atas Ambang Normal

Pemerintah berupaya untuk mengurai kepadatan penerbangan di Bandara Soekarno Hatta.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Nov 2013, 17:37 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2013, 17:37 WIB
bandara-halim-131119a.jpg
Lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) dinilai sudah tidak sesuai. Oleh karena itu telah ada upaya untuk mengurai kepadatan penerbangan di bandara tersebut.

Menteri Perhubungan, EE Mangindaan mengatakan,  frekuensi penerbangan normal di Bandara Soekarno Hatta adalah 35- 40 pesawat dalam kurun waktu sejam, namun saat ini ada 74 penerbangan dalam waktu satu jam.

"Jadi setiap 40 detik sudah ada pesawat yang datang sehingga terlalu padat. Normalnya 35-40 sejam," kata Mangindaan, di gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/11/2013).

Untuk mengurai kepadatan tersebut, Mengindaan mengaku, telah ada pengalihan tujuan pesawat yang akan ke Jakarta, yaitu dengan memberdayakan Bandara Halim Perdanakusuma yang sempat terhenti menjadi bandara komersial.

"Sebagian kita alihkan dulu ke Halim, Batik Air, Lion Air, dan Garuda ada rute lupa tapi rutenya," ungkapnya.

Selain  itu, Bandara Soekarno Hatta ada perkembangan di apron dan landasan pacu. "Diharapkan terminal tiga 2014 paling tidak April dan Mei sehingga dia bisa melonggarkan lagi. Saya kira itu yang paling penting," tuturnya.

Pihaknya juga sedang mengatur slot trayek, sehingga Bandara tersebut tidak dijadikan base semua maskapai penerbangan.

"Itu akan diatur sedang diatur kembali untuk tidak banyak berbase disitu. Sebagian ada yang di Batam seperti Lion ada sebagian di Halim, sebagian ada di Manado. Itu kita atur supaya semuanya tidak ke Bandara Soetta karena terus terang crowded dan bandara soetta sedang dibangun jangan terganggu pembangunan kalau tidak diganggu bisa selesai," kata Mangindaan.

Untuk menghindari kepadatan penerbangan di bandara Soekarno Hatta, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyarankan agar frekuensi penerbangan dihapuskan. (Pew/Ahm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya