PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan mengambil alih PT Kertas Leces. Apalagi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tertarik dengan usulan RNI untuk membangun pabrik gula dengan mengambil alih Leces.
Selain itu, langkah tersebut dilakukan mengingat Leces hingga saat ini masih belum menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan.
"Saya tertarik usulan RNI akan mendirikan pabrik gula dengan mengambil alih Leces. Sudah ada broilernya, rel kereta, sehingga pas sekali kalau dibangun di situ. Kita usulan RNI terima, tinggal prosedurnya bagaimana," ungkap Dahlan di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Hal itu diakui Dahlan akan menjdi salah satu jalan pintas yang cukup berarti dalam mendukung program pemerintah demi menciptakan swasembada gula.
"Karena Indonesia bisa swasembada gula, nggak mungkin kan kalau tidak bangun pabrik gula baru selain Glenmore," jelasnya.
PT Kertas Leces sendiri saat ini memiliki hutang sekitar Rp 1,5 triliun. Kementerian BUMN juga masih memikirkan soal hutang itu untuk tidak membebani RNI usai diambil alih.
Mengenai masalah hutang apakah akan direstrukturisasi atau bagaimana, Dahlan membutuhkan waktu satu minggu ke depan untuk mencarikan solusinya.
"Mungkin hutang bisa jadi saham kalau disetujui, Tapi nanti lah, minggu depan akan diputuskan lagi seperti apa," tutup Mantan Dirut PLN itu. (Yas/Ahm)
Selain itu, langkah tersebut dilakukan mengingat Leces hingga saat ini masih belum menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan.
"Saya tertarik usulan RNI akan mendirikan pabrik gula dengan mengambil alih Leces. Sudah ada broilernya, rel kereta, sehingga pas sekali kalau dibangun di situ. Kita usulan RNI terima, tinggal prosedurnya bagaimana," ungkap Dahlan di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Hal itu diakui Dahlan akan menjdi salah satu jalan pintas yang cukup berarti dalam mendukung program pemerintah demi menciptakan swasembada gula.
"Karena Indonesia bisa swasembada gula, nggak mungkin kan kalau tidak bangun pabrik gula baru selain Glenmore," jelasnya.
PT Kertas Leces sendiri saat ini memiliki hutang sekitar Rp 1,5 triliun. Kementerian BUMN juga masih memikirkan soal hutang itu untuk tidak membebani RNI usai diambil alih.
Mengenai masalah hutang apakah akan direstrukturisasi atau bagaimana, Dahlan membutuhkan waktu satu minggu ke depan untuk mencarikan solusinya.
"Mungkin hutang bisa jadi saham kalau disetujui, Tapi nanti lah, minggu depan akan diputuskan lagi seperti apa," tutup Mantan Dirut PLN itu. (Yas/Ahm)