Tingginya antusiasme masyarakat yang akan memasang radio frequency identification (RFID) membuat sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di ibukota kewalahan. Sejumlah SBPU bahkan terpaksa menutup pendaftaran karena kurangnya persediaan RFID.
Puluhan pemilik kendaraan tampak memadati SPBU di Jalan Basuki Rahmat Jakarta Timur. di SPBU tersebut, para pemilik mobil ini terpaksa mengantre beberapa jam untuk memasang RFID karena hanya empat petugas yang dikerahkan untuk memasang alat pengontrol kondumsi BBM bersubsidi tersebut. Tak pelak lagi, kemacetan pun tak terhindarkan di jalur yang memang sudah padat tersebut.
"Dari jam 6, ini saya masih mengantre untuk dipasang. Membawa STNK asli KTP Asli kemudian di-scan dan dapat barang ini untuk dipasang di kendaraan kita," kata Ngatijo, pemilik kendaraan yang ditemui di SPBU Basuki Rachmat, Jakarta, Senin (2/12/2013).
Sementara itu, SPBU Kemanggisan Jakarta Barat terpaksa harus memasang pengumuman penutupan pemasangan RFID. Tak hanya itu, banyak warga yang sudah mendatangi beberapa tempat harus kembali kecewa karena gagal memasang alat pembatasan BBM bersubsidi itu.
"Saya dari jam 7 dari Abdul Muis datang ke Kelapa Dua, ke Kemandoran sudah tak ada. sudah habis," ujar Irul, pemilik kendaraan
Pemilik kendaraan lain, Okto mengatakan dirinya sudah mengunjungi beberapa tempat pemasangan RFID namun harus menelan kecewa karena tak kunjung berhasil.
"Dari Daan Mogot ke Cikini, kemarin sudah daftar tapi karena sudah sore, jadi tutup. Ada beberapa orang yang marah juga karena sudah daftar dan menunggu lama hingga jam 5 tapi ditolak. Besok katanya ada lagi tapi nggak jelas, Senin juga tak ngomong dimananya," katanya
Saat ini, sebanyak 255 dari 264 SPBU di ibukota disiapkan melayani pemasangan RFID. Namun minimnya informasi membuat masyarakat bingung kemana bisa mendapatkan pelayanan tersebut. (Shd)
Puluhan pemilik kendaraan tampak memadati SPBU di Jalan Basuki Rahmat Jakarta Timur. di SPBU tersebut, para pemilik mobil ini terpaksa mengantre beberapa jam untuk memasang RFID karena hanya empat petugas yang dikerahkan untuk memasang alat pengontrol kondumsi BBM bersubsidi tersebut. Tak pelak lagi, kemacetan pun tak terhindarkan di jalur yang memang sudah padat tersebut.
"Dari jam 6, ini saya masih mengantre untuk dipasang. Membawa STNK asli KTP Asli kemudian di-scan dan dapat barang ini untuk dipasang di kendaraan kita," kata Ngatijo, pemilik kendaraan yang ditemui di SPBU Basuki Rachmat, Jakarta, Senin (2/12/2013).
Sementara itu, SPBU Kemanggisan Jakarta Barat terpaksa harus memasang pengumuman penutupan pemasangan RFID. Tak hanya itu, banyak warga yang sudah mendatangi beberapa tempat harus kembali kecewa karena gagal memasang alat pembatasan BBM bersubsidi itu.
"Saya dari jam 7 dari Abdul Muis datang ke Kelapa Dua, ke Kemandoran sudah tak ada. sudah habis," ujar Irul, pemilik kendaraan
Pemilik kendaraan lain, Okto mengatakan dirinya sudah mengunjungi beberapa tempat pemasangan RFID namun harus menelan kecewa karena tak kunjung berhasil.
"Dari Daan Mogot ke Cikini, kemarin sudah daftar tapi karena sudah sore, jadi tutup. Ada beberapa orang yang marah juga karena sudah daftar dan menunggu lama hingga jam 5 tapi ditolak. Besok katanya ada lagi tapi nggak jelas, Senin juga tak ngomong dimananya," katanya
Saat ini, sebanyak 255 dari 264 SPBU di ibukota disiapkan melayani pemasangan RFID. Namun minimnya informasi membuat masyarakat bingung kemana bisa mendapatkan pelayanan tersebut. (Shd)