Titanic, Kisah Abadi sang Kapal Mewah yang Congkak

Perusahaan penciptanya sangat bangga dengan kelahiran Titanic yang langsung menyandang gelar kapal terbesar dan termegah di dunia.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 10 Des 2013, 19:20 WIB
Diterbitkan 10 Des 2013, 19:20 WIB
titanic-131210c.jpg
Siapa tak kenal kapal laut legendaris Titanic? Meski telah tenggelam lebih dari satu abad, kisah tentang Titanic tak pernah usang ditelan waktu. Titanic masih sangat baru saat mulai berlayar pada 10 April 1912, bahkan cat di beberapa badan kapal masih belum kering.

Perusahaan penciptanya sangat bangga dengan kelahiran Titanic yang langsung menyandang gelar kapal terbesar dan termegah di dunia. Akibatnya, keselamatan penumpang luput dari pantauan perusahaan.

Peringatan akan adanya gunungan es yang telah dikirimkan berkali-kali diabaikan para awak kapal Titanic. Sampai akhirnya tabrakan maut itu tak terelakan. Kapal raksasa itu terbelah dua sebelum benar-benar tenggelam.

Senin dini hari, 15 April 1912 merupakan akhir perjalanan yang baru ditempuh salah satu mahakarya dunia, Titanic. Kapal tersebut tenggelam dan lebih dari 1500 penumpangnya tewas di tempat.

Bagaimana kisah mencekam yang menimpa kapal super mewah Titanic? Berikut lika-liku perjalanannya termasuk sejumlah fakta menarik di balik tenggelamnya salah satu mahakarya dunia seperti dikutip dari The History of Titanic, The Angle Fire, Titanic Belfast, dan sejumlah sumber lainnya, Selasa (10/12/2013):

titanic-pencabutnyawa-131210c.jpg

Titanic lahir sebagai kapal uap terbesar di dunia

Kapal pesiar Royal Mail Steamer (RMS) Titanic merupakan produk yang lahir dari persaingan ketat antar jalur pelayaran pada paruh pertama abad 20. White Star Line merupakan perusahaan yang berupaya menyaingi Cunard, perusahaan Inggris yang telah memiliki dua kapal laut paling canggih dan mewah.

Pada 31 Maret 1909, White Star Line memulai pembangunan kapal super besar Titanic bersama dengan kapal canggih lainnya, Olympic. Sebanyak 15 ribu pekerja dikerahkan untuk bekerja tanpa henti membangun dua kapal raksasa kembar tersebut.

Kapal Olympic rampung lebih dulu pada 1910 dan diluncurkan pada 20 Oktober tanpa insiden apapun. Sementara adik kembarnya, Titanic baru rampung dibangun pada 31 Mei 1911 dan siap diluncurkan ke depan masyarakat umum.

Ambisi Direktur Pelaksana White Star Line memang membangun kapal yang lebih besar dari yang pernah ada. Benar saja, Titanic lahir sebagai kapal uap terbesar dan termegah di dunia. Tak heran, peluncurannya mampu menarik lebih dari 100 ribu orang yang berbondong-bondong datang menyaksikannya.

titanic-panik-131210c.jpg

Butuh satu tahun untuk membuat Titanic terlihat mewah

Pada 31 Mei 1911, perusahaan mulai melakukan uji coba atas Titanic. Butuh waktu 60 detik untuk meluncurkannya ke perairan dengan bantuan dua ton sabun dan minyak kereta.

Kapal tersebut lalu meluncur ke Sungai Lagan di Belfast. Dalam tes lintasan pertamanya tersebut, Titanic memang tidak mengalami hambatan apapun.

Melihat keberhasilan tersebut, kapal pesiar raksasa itu ditarik kembali dermaga. Ribuan pekerja menghabiskan waktu selama satu tahun untuk membangun dek kapal, interior mewah dan memasang 29 mesi uap raksasa di bagian bawah kapal.

Titanic dilengkapi dengan berbagai fasilitas mewah. Para tamu bisa bersantai di arena pemandian atau menghabiskan waktu dengan bermain tenis, berenang dan berolahraga di gym. Kapal tersebut memang dibuat khusus atas dasar kemewahan dan ukuran, bukan kecepatannya.

titanic-detik-tenggelam131210c.jpg

Sejak dibangun Titanic sudah menelan nyawa

Butuh waktu tiga tahun untuk menyelesaikan konstruksi Titanic sepanjang 882 kaki dan selebar 92 kaki. Bekerja membangun kapal mewah itu sangat berisiko, sulit dan berbahaya.

Sebanyak delapan nyawa pekerja konstruksi melayang dalam proyek pembangunan Titanic. Hampir 250 pekerja mengalami luka-luka karena kecelakaan dalam konstruksi tersebut.

Meski dengan korban nyawa, RMS Titanic seberat 52.310 ton menjadi kapal penumpang terbesar di dunia.

titanic-unsikable-131210c.jpg

Titanic, kapal super modern yang dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan


Terinspirasi inovasi teknologi dari revolusi industri, White Star Line ingin Titanic melambangkan teknologi modern, teknik, keamanan dan kemewahan. Kapal tersebut menghadirkan lampu listrik, elevator dan pemanas ruangan.

Para insinyur merancang Titanic dengan mengusung keselamatan sebagai prioritas utama. Kapal memiliki baja ganda dan 16 kompartemen terpisah yang mampu saling menutup dalam keadaan darurat.

Dalam pelayarannya, Titanic juga mampu membawa 64 sekoci. Akibat keyakinan berlebihan atas tangguhnya Titanic, White Star Line memutuskan hanya membawa 16 sekoci.  Jumlah tersebut dikombinasikan dengan sekoci lipat lainnya.

titanic-supermodern-131210c.jpg

RMS Titanic diberi julukan `unsinkable` (tak pernah bisa tenggelam)

10 April 1912 merupakan tanggal di mana Titanic berlayar untuk pertama kalinya. Kapal bergerak dari Southampton, Inggris menuju New York. White Star Line mempublikasikannya secara besar-besaran ke hadapan dunia.

Bahkan perusahaan menjulukinya sebagai kapal yang tak pernah bisa tenggelam (The Unsinkable). Promosi besarnya sukses menarik kalangan bangsawan dan industrialis kaya.

Setelah berlabuh di Prancis dan Irlandia, Titanic mulai melintasi Samudra Atlantik. Kapal berfasilitas kabin super mewah itu melintasi samudera dengan 2.216 penumpang.

titanic-menelan-nyawa-131210c.jpg

Detik-detik menjelang tenggelamnya kapal raksasa Titanic

Sejarah megahnya mahakarya Titanic berubah selama-lamanya saat kapal raksasa itu menabrak gunungan es pada minggu malam 14 April 1912. Titanic menerima sejumlah peringatan tentang adanya gunungan es melalui telegraf nirkabel, tapi Kapten Edward Smith tidak meminta krunya untuk memperlambat laju kapal atau mengubah haluan.

Operator radio lebih peduli menyampaikan pesan pribadi kepada para penumpang daripada melanjutkan peringatan gunung es tersebut.

Sekitar pukul 23:40 tengah malam, awak kapal melihat gunungan es tepat di jalur kapal. Secepat mungkin nahkoda mengambil tindakan untuk menghindari tabrakan.

Belokan tajam yang diupayakan awak kapal ternyata tak berhasil mencegah tabrakan. Sisi kanan kapal menabrak gunungan es itu dan merusak bagian lambungnya. Kapten Smith memerintahkan para kru menghentikan kapal untuk menilai kerusakan akibat tabrakan itu.

Awalnya, hanya lima kompartemen yang kebanjiran dan kapten telah menutup pintu-pintu kedap air untuk mencegah masuknya air tambahan. Sayangnya, air mengalir deras dari bagian atas dan masuk melalui lubang-lubang lain yang menyebabkan lebih dari dua kompartemen kapal mengalami kebanjiran dalam waktu singkat. Tak ada kemungkinan lain, Titanic akan segera tenggelam secara tragis.

titanic-mewah-131210c.jpg

Para penumpang Titanic mulai panik dan histeris

Tabrakan keras tersebut membuat seluruh penumpang panik dan histeris. Para penumpang berlarian dan berhamburan ke atas dek kapal berusaha menyelamatkan diri.

Kepanikan penumpang semakin dahsyat saat semua mengetahui sekoci yang disediakan tak cukup untuk menampung semuanya. Bayangkan saja, dengan penumpang melebihi 2000 orang, perusahaan hanya menyediakan 16 sekoci darurat.

Para penumpang mulai histeris berebut naik ke sekoci untuk menyelamatkan diri. Terbatasnya sekoci membuat wanita dan anak-anak didahulukan naik.

Sayangnya, kesempatan menyelamatkan hidup ini juga tidak dimaksimalkan oleh para awak kapal yang juga merasa tertekan dengan kejadian yang tak pernah diduga ini. Sekoci-sekoci pertama yang berkapasitas 65 orang hanya diisi belasan orang saja.

titanic-kapalterbesar-131210c.jpg

Titanic berubah menjadi kapal pencabut nyawa

Suasana mencekam pada Senin dini hari, 15 April menyelimuti kemegahan Titanic yang sudah setengah tenggelam. Harus diakui, meski semua sekoci diisi dengan kapasitas penuh, tak sampai setengah dari total penumpang bisa diselamatkan.

Evakuasi yang dilakukan di tengah kepanikan tersebut semakin menakutkan saat kapal terpecah dan terbagi dua. Satu per satu para penumpang berjatuhan begitu saja ke laut lepas.

Sebagian penumpang memilih meninggal tenggelam bersama kapal. Sebanyak tujuh musikus tetap memainkan alunan musik merdu di tengah suasana mengerikan tersebut. Para pemain musik terus berupaya menenangkan para penumpang Titanic sibuk menyelamatkan diri.

Kapal yang terbelah dua pada pukul 2:18 dini hari itu tenggelam utuh dua menit setelahnya. Para penumpang yang mengambang di atas laut akhirnya mati karena kedinginan. Sebagian di antaranya bahkan ditemukan beku karena dinginnya air di perairan Atlantik.


Fakta-fakta di balik tenggelamnya Titanic

1. Setelah menabrak gunungan es, RMS Titanic masih bertahan di atas laut selama 2,5 jam.

2. Hanya 16 sekoci dan empat perahu lain disiapkan di atas Titanic. Sekoci pertama yang diturunkan ke laut kurang dari setengah kapasitasnya.

3. Banyak penumpang yakin Titanic tak bisa tenggelam. Mereka juga mengabaikan peringatan gunungan es dan terus berpesta.

4. Harga tiket kelas pertama di Titanic sekitar US$ 50 ribu atau setara Rp 596 juta

5. Banyak sekali anjing di atas kapal dan hanya dua ekor yang berhasil diselamatkan pemiliknya.

6. Seorang pria memakai pakaian wanita agar diijinkan masuk ke atas sekoci penyelamatan.

7. Seorang pria bernama Charles Joughin mampu bertahan di atas dinginnya perairan Atlantik karena minum banyak alkohol dan mabuk berat sebelum kapal tenggelam.

8. Millvina Dean, merupakan korban selamat yang paling muda dari tenggelamnya Titanic. Wanita yang saat itu masih berusia 9 minggu meninggal pada 31 Mei 2009.

9. Titanic merupakan kapal yang menyediakan kolam air panas pertama di dunia.

10. Kapalnya masih sangat baru saat berlayar pada 10 April 1912. Bahkan masih ada beberapa bagian kapal yang catnya belum kering.

11. Beberapa korban selamat melaporkan sedikitnya ada satu letusan tembakan saat kepanikan berebut masuk ke sekoci meningkat.

12. Kisah tenggelamnya Titanic difilmkan pada 1997 dan memenangkan beberapa penghargaan.

- Keterangan korban selamat

1. 324 penumpang kelas satu, 201 orang selamat

2. 277 penumpang kelas dua, 118 orang selamat

3. 708 penumpang kelas tiga, 181 orang selamat

4. 885 awak kapal, 212 orang selamat

5. 13 musisi, tak ada yang selamat

Total korban selamat berjumlah 712 orang. Sementara lebih dari 1.500 orang menghembuskan nafas terakhirnya seiring tenggelamnya kapal maut Titanic.

(Sis/Igw)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya