Pengusaha RI Masuk 200 Orang Terkaya Dunia Bikin Penasaran

Artikel tentang Eka Widjaja sebagai 200 orang terkaya versi Blooomberg Billionaire Index menyita perhatian pembaca. Apa artikel lainnya?

oleh Syahid Latif diperbarui 17 Des 2013, 23:03 WIB
Diterbitkan 17 Des 2013, 23:03 WIB
top-ekbiss-131217c.jpg
Satu lagi bukti Indonesia ternyata masih memiliki kalangan berduit yang diakui dunia internasional. Bahkan pengusaha nasional mulai banyak disejajarkan dengan pebisnis internasional sekelas Bill Gates maupun Warren Buffett.

Eka Widjaja, pengusaha yang memiliki bisnis properti dan perkebunan sawit di tanah air diketahui didaulat sebagai salah satu dari 200 miliader dunia versi Bloomberg Billionaire Index 2013.

Pemilik bisnis Golden Agri Resources ini menjadi satu-satu wakil Indonesia yang dianggap masih layak masuk deretan miliarder dunia. Aset kekayaan Eka Widjaja masih bisa dipertahankan dan tak banyak berkurang meski dunia tengah dilanda krisis ekonomi.

Masuknya Eka Widjaja dalam daftar 200 orang terkaya dunia versi Bloomberg Billionaire Index 2013 menjadi artikel yang paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com sepanjang Selasa (17/12/2013).

Berikut adalah lima artikel ekonomi dan bisnis yang tak boleh Anda lewatkan:

1. Eka Widjaja, Satu-satunya Orang Kaya  Indonesia di Daftar Dunia


Salah satu miliarder Indonesia kembali masuk dalam radar orang terkaya dunia versi Bloomberg Billionaire Index 2013. Pemilik kelompok bisnis Sinarmas, Eka Widjaja, diketahui masuk sebagai salah satu dari 200 miliarder terkaya dunia.

Munculnya nama Eka Widjaja cukup mengejutkan karena dua nama orang terkaya Indonesia yang menjadi pemilik kelompok bisnis Gudang Garam justru terdepak dari daftar bergengsi tersebut. Eka Widjaja diketahui memiliki kekayaan US$ 87,3 triliun dan berhak menyandang peringkat 179 dunia.

2. Simpanan Dolar Konglomerat RI di Luar Negeri Kalahkan Cadev

Di tengah melemahnya nilai tukar rupiah akibat seretnya pasokan dolar Amerika Serikat, para konglomerat justru bertindak kurang terpuji. Para eksportir dilaporkan memilih memarkir uang dolarnya di luar negeri dalam jumlah yang cukup besar.

Diperkirakan, konglomerat Indonesia memarkir uang senilai US$ 150 miliar di lembaga keuangan di luar negeri. Jumlah itu cukup fantastis karena lebih besar dari cadangan devisa Indonesia yang hanya bernilai US$ 96 miliar.

3. Ahok Cabut Subsidi BBM, Pertamina Kasihan dengan Nasib Pengojek

Usul Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau Ahok untuk menghapus BBM bersubsidi di wilayah ibukota menuai pro kontra. Salah satunya adalah PT Pertamina yang mengaku tak bisa menyatakan sikapnya terhadap usulan Ahok.

Namun Pertamina menilai, usul Ahok dikhawatirkan akan memicu munculnya masalah baru pada distribusi BBM yaitu beralihnya warga ibukota membeli BBM di daerah pinggiran. Penghapusan BBM juga dikhawatirkan membuat kalangan ekonomi rendah seperti tukang ojek kesulitan membeli BBM.

4. RI Jual BBM Murah ke Singapura dan Malaysia

Rendahnya harga BBM di Indonesia secara tak langsung menguntungkan Singapura dan Malaysia. Lokasi yang berdekatan membuat BBM subsidi dapat mengalir dengan mudah ke kedua negara tetangga tersebut.

Anggota Dewan Energi Nasional Rinaldy Dalimi mengungkapkan daerah seperti Riau yang selama ini paling cepat menghabiskan kuota BBM diduga banyak melarikan BBM bersubsidi ke Malaysia dan Singapura.

5. Penjualan Mobil Tiga Negara BRIC Rontok

Ketangguhan empat negara berkembang dengan laju pertumbuhan ekonomi tercepat, Brasil, Rusia, India, dan China, atau BRIC akhirnya mulai diuji. Untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, penjualan mobil di tiga negara anggota BRIC ambruk.

Seperti dikutip dari Financial Times, Selasa (17/12/2013), Brasil, India dan Rusia mengalami penurunan penjualan mobil terparah tahun ini. Akan tetapi anjloknya penjualan mobil di tiga negara tersebut tak mempengaruhi kebangkitan China yang terus berlanjut sebagai pendorong motor global. (Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya