Mantan Gubernur DKI Diminta Merayu Pemodal Jerman

Fauzi Bowo yang akrab disapa Foke kini memegang jabatan baru sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jerman.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Jan 2014, 18:42 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2014, 18:42 WIB
fauzi-bowo-130903b.jpg

Lama tak terdengar, mantan gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo, tiba-tiba muncul menyambangi Kantor Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat. Kehadiran pria yang akrab disapa Foke kali ini guna membicarakan sejumlah peluang bisnis yang bisa digarap investor asing di Tanah Air.

Pembicaraan bisnis tersebut dilakukan Foke dalam statusnya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jerman. Dalam jabatan barunya ini, Menperin berharap Foke bisa  membantu merehabilitasi permesinan industri tekstil di Indonesia.

"Sekarang bagaimana mereka untuk tertarik bikin industri mesin untuk pabrik tekstil dengan harga yang bersaing. Itu tadi dititipkan (Menperin) kepada saya," ujarnya di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (13/1/2014).

Diakui Foke, mesin-mesin produksi tekstil buatan Jerman selama ini sudah dikenal memiliki kualitas terbaik. Sayangnya, harga jual yang dibanderol cukup mahal membuatnya sulit bersaing dengan produk mesin dari China.

Selain industri tekstil, pemerintah juga berharap Foke bisa membantu upaya pemerintah mengundang industri-industri Jerman untuk menciptakan tenaga-tenaga teknisi terampil di Indonesia. Kebutuhan tenaga kerja tersebut dianggap masih kurang di tengah kebutuhan industri-industri maju seperti otomotif yang terbilang cukup besar.

"Pabrik mobil VW (Volkswagen) itu kan mau masuk ke Indonesia, di Jawa Timur, mereka tentu membutuhkan tenaga terampil yang tidak sedikit dengan kualitas yang cukup tinggi. Ini bagaimana kita bisa menciptakan tenaga terampil ini dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kami akan mengundang Jerman untuk berinvestasi dibidang itu," jelasnya.

Pertemuan Foke dengan MS Hidayat juga membahas soal perawatan pesawat terbang yang dulunya banyak dilakukan di Indonesia. Seiring berlalunya waktu, pusat industri pesawat terbesar kini justru berkembang di Singapura.

"Itu antara lain karena tenaga-tenaga terampilnya terkumpul di Singapura semua, sekarang industri penerbangan berkembang pesat di Indonesia, jadi sepantasnya maintenance industri ini tumbuh dan berkembang di tanah air," katanya.

Dalam tugasnya sebagai Dubes RI untuk Jerman, Foke mengatakan investasi pada bidang pendidikan tenaga terampil akan menjadi prioritas utamanya dalam tiga tahun masa penugasan.

Meski demikian, dia sendiri masih belum mengetahui berapa perkiraan investasi yang akan dilakukan Jerman di Indonesia karena baru akan dibicarakan dengan pihak Jerman.

"Saya harus menawarkan ini dulu kepada Jerman, terutama untuk captive market-nya yang perlu kita bicara dengan pihak Jerman. Kmai berharap agar pertumbuhan ekonomi Jerman bisa lebih pesat sehingga untuk melakukan investasi dan memberikan kontribusi ke perekonomian Indonesia lebih besar," tandasnya.(Dny/Shd)

Baca Juga

Ngebet Bangun Pabrik di Cikampek, Bos VW Lobi Hatta Rajasa

10 Perusahaan Teratas Dunia versi Fortune 500

VW Belum Berminat Bangun Mobil Murah Ramah Lingkungan

Produsen Mobil VW Gandeng Indomobil Investasi di RI?



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya