Harga Premium dan Pertamax Idealnya Beda Rp 1.000 per Liter

Menteri Keuangan Chatib Basri mengakui idealnya harga premium dan pertamax hanya selisih Rp 1.000 per liter.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Jan 2014, 20:07 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2014, 20:07 WIB
foto-bbm-9-130622a.jpg

Menteri Keuangan Cahtib Basri mengatakan saat ini Indonesia belum siap dengan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kecil.

Chatib yang menerima pertanyaan dari Executive Vice President Interated Gas. Shell Maarten Watser soal subsidi BBM mengaku, idealnya subsidi untuk BBM memang kecil sehingga disparitas harga dengan BBM non subsidi sangat dekat.

"Tadi pertanyaan dari Shell itu dia bilang kalau mau yang ideal itu antara subsidi dan non subsidi itu bedanya hanya Rp 1.000 per liter, saya bilang iya kalau idealnya memang Rp 1.000 per liter," kata Chatib dalam Indonesia Summit di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (15/1/2013).

Namun, lanjut dia, jika hal tersebut diterapakan masih sangat prematur. Pasalnya, saat ini subsidi BBM yang kecil belum bisa diterapkan di Indonesia. Karena masyarakat Indonesia belum siap dengan hal tersebut.

"Tapi kita musti lihat realitasnya. Makanya saya bilang kalau bikin policy jangan datang dengan policy ala 'Star Wars' padahal kita masih di 'Jurasic Park', gitu lho," ungkapnya.

Terkait dengan subsidi BBM, pemerintah telah berencana untuk membuat subsidi tetap pada BBM. Menurut Chatib hal tersebut harus dipersiapkan dengan matang dan harus dilakukan bertahap, seperti melakukan distribusi tetetutup dengan memanfaatkan tehnologi informatika. Selain itu, juga harus melihat kondisi yang di lapangan.

"Saya bilang bahwa subsidi tetap, jadi nanti kita lihat nanti per liternya berapa subsidinya tanpa perlu naikin harga atau apa, nanti kita lihat," pungkasnya. (Pew/Ndw)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya