BSM Bidik Rp 5,54 Miliar dari Bisnis Gadai Emas

Bank Syariah Mandiri menargetkan omzet Rp 5,54 miliar dari bisnis gadai emas pada tahun ini, atau naik 17% dari target 2012 Rp 4,45 miliar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Jan 2014, 16:58 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2014, 16:58 WIB
gold140123b.jpg
Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan omzet Rp 5,54 miliar dari bisnis gadai emas pada tahun ini, atau naik 17% dari target tahun lalu Rp 4,45 miliar. Target itu bisa dicapai dengan menambah 15 outlet pada tahun ini.

"15 outlet itu berada di Bank Mandiri 6 outlet, 4 outlet di kantor pos dan 5 outlet di kantor anak usahanya di Bali," kata Direktur BSM Hanawijayadi di kantor cabang Bank Mandiri Pasar Baru, Jakarta, Jumat (24/1/2013).

Namun menurut Hanawijaya, omzet bisnis gadai emas tersebut pernah mengalami penurunan pada 2012. Hal tersebut disebabkan oleh Surat Edaran Bank Indonesia tentang jumlah pembiayaan paling banyak sebesar Rp 250 juta untuk setiap nasabah, dengan jangka waktu paling lama empat bulan dan dapat diperpanjang paling banyak dua kali.

"Pilot project layanan gadai emas Bank Syariah Mandiri dimulai 16 Maret 2009, di mana total omzet hingga 2011 mencapai Rp 12,6 Miliar. Namun, pada 2012 mengalami penurunan menjadi Rp 6,62 Miliar," tuturnya.

Untuk omzet gadai emas BSM per 31 Desember 2013 mencapai Rp 4,45 miliar dengan outstanding Rp 1,22 triliun. Saat ini BSM memiliki 419 counter layanan gadai. Selain gadai emas, BSM juga memiliki produk cicil emas BSM.

Untuk meningkatkan pelayanan, BSM telah menggandeng induk usaha yaitu Bank Mandiri dengan membuka outlet bersama. Untuk tahap awal Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri sepakat membuka empat outlet. Keempat berlokasi di Makasar, Surabaya,  Pasar Baru  dan Gedung Antam, Jakarta. Omzet empat outlet tersebut mencapai Rp 10,7 miliar. (Pew/Ndw)

Baca juga:

Bisnis Gadai Emas BSM Makin Meluas

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya