Masyarakat Bisa Tuntut Para Abdi Negara Bikin Penasaran

Anda ketinggalan informasi sepanjang hari ini, jangan takut, Liputan6.com merangkum 5 artikel berikut yang tak boleh Anda lewatkan.

oleh Syahid Latif diperbarui 11 Feb 2014, 23:01 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2014, 23:01 WIB
top5-bisnis-140211c.jpg
Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) kini harus bisa menunjukan kinerja terbaiknya di tengah membaiknya penghasilan dan tunjangan dari pemerintah. Tak bisa memuaskan masyarakat, para abdi negara bisa-bisa dituntut publik karena telah menerima remunerasi hingga triliunan rupiah.

Ketentuan cukup tegas ini tengah dirancang pemerintah dalam bentuk Peraturan pemerintah terkait penggajian PNS. Lewat payung hukum ini, pemerintah akan menetapkan besaran atau prosentase gaji PNS berbasis kinerja.

"Kalau tidak laksanakan kinerjanya, bisa dituntut sama masyarakat. Makanya kami sedang evaluasi," kata Deputi Bidang Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Muhammad Yusuf Ateh.

Terobosan baru berupa tuntutan dari masyarakat akibat tidak baiknya kinerja PNS dalam menjalankan profesinya menjadi salah satu artikel yang paling menyita perhatian pembaca Liputan6.com, Selasa (11/2/2014).

Tak hanya soal PNS, sejumlah informasi lain juga menyita perhatian besar pembaca. Berikut adalah lima artikel paling banyak menyedot perhatian:

1. Dapat Renumerasi Triliunan Rupiah, Masyarakat Bisa Tuntut PNS

Para abdi negara kini tak bisa lagi sesuka hati menjalankan tugasnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tak mampu memberikan pelayanan terbaik, seorang PNS bisa dituntut masyarakat.

Usulan tuntutan dari publik terhadap kinerja PNS ini menjadi salah satu kajian dalam Peraturan Pemerintah terkait penggajian PNS. Dengan anggaran bonus triliunan rupiah, publik memang sudah saatnya menilai sekaligus menjadi penilai bagi para abdi negara.

2. ATM Bitcoin Akan Hadir di Indonesia

Tak adanya pengakuan dari Bank Indonesia (BI) terhadap mata uang baru Bitcoin tak menyurutkan semangat para penggiat uang virtual ini. Terbukti, CEO Bitcoin Indonesia telah merancang rencana membangun sebuah mesin ATM khusus Bitcoin.

Meski mash merahasiakan lokasi pastinya, Jakarta dan Bali akan menjadi pilihan untuk ATM Bitcoin pertama di Indonesia ini. Tak berbeda jauh dengan ATM konvensional, ATM Bitcoin memiliki fungsi hampir serupa.

3. Rupiah Diprediksi Menguat Jika Jokowi Terpilih Jadi Presiden

Nama Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi makin berkibar di ranah bisnis tanah air. Setelah diterima hampir dikalangan pelaku pasar modal, Jokowi kini dianggap merupakan sosok yang pas untuk mendongkrak nilai tukar rupiah yang tengah terpuruk.

Bahkan perusahaan keuangan asing seperti Malaysian Banking Bhd dan Morgan Stanley yakin sosok Jokowi bisa melesatkan kurs rupiah. Hal ini bisa terwujud jika Jokowi memang benar-benar maju dan terpilih sebagai Presiden baru Indonesia.

4. Apa yang Bikin Iran Disebut Mirip Jakarta?

Nasib Indonesia dan Iran dalam percaturan global memang berbeda 180 derajat. Namun kedua negara ini justru memiliki kemiripan yang tak terpisahkan.

Kepala BKPM Mahendra Siregar menilai Teheran sebagai ibukota Iran sebetulnya mirip dengan Jakarta. Kedua kota besar ini memiliki kondisi lalu lintas yang sama. Kemacetan, keahlian  serta risiko menyetir ditemukan di kedua ibukota negara ini.

5. Dubes RI untuk Jepang jadi Menteri Perdagangan Baru?

Kosongnya posisi Menteri Perdagangan yang akan ditinggalkan Gita Wirjawan memicu spekulasi-spekulasi calon penggantinya. Kabar terbaru menyebutkan Muhammad Lutfi menjasi salah satu calon orang nomor satu Mendag.

Karier Lutfi di pemerintahan sebetulnya sudah cukup panjang. Lutfi pernah menjabat sebagai kepala BKPM selama Kabinet Indonesia Bersatu. Kini, Lutfi masih menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Jepang.
(Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya