Indonesia dan Amerika Serikat (AS) bakal mencatat 2013 sebagai tahun bersejarah pada bisnis perdagangan diantara kedua negara. Pada 2013, kedua negara mencatatkan nilai perdagangan tertinggi sepanjang sejarah.
Kementerian Perdagangan mencatat nilai hubungan bilateral Indonesia dengan AS pada 2013 mencapai US$ 27,97 miliar. Perolehan tersebut meningkat 7,58% dibandingkan 2012 yang mencapai US$ 25,99 miliar.
Total perdagangan kedua negara ditopang oleh ekspor Indonesia ke AS pada tahun 2013 yang mencapai US$ 18,88 miliar atau naik 4,89% dibandingkan 2012 yang mencapai US$ 17,99 miliar.
Produk Nonmigas masih mendominasi aktivitas ekspor Indonesia ke AS dengan mencatat nilai US$ 17,99 miliar. Peroleh aini meningkat 1,88% dari tahun sebelumnya.
"Sementara untuk impor Indonesia dari AS tahun 2013 juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 13,65% dengan nilai US$ 9,09 miliar," ungkap Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti di kantornya, Rabu (12/2/2014).
Bayu mengungkapkan, data US Departemen of Commerce mencatat terdapat empat produk ekspor Indonesia ke AS dengan nilai di atas US$ 1 miliar. Keempat produk tersebut adalah pakaian tenun (HS 62) dengan nilai US$ 2,25 miliar atau naik 5,94%, mesin listrik senilai US$1,58 miliar (2,34%), alas kaki senilai US$1,15 miliar (22,8%), serta ikan dan seafood dengan nilai US$1,03 miliar atau naik 14,43%.
"Peningkatan perdagangan ini merupakan tren yang baik, mengingat situasi perdagangan global yang belum pulih 100%. Kondisi ini juga menunjukkan sudah terjadi pemulihan ekonomi di AS," kata Bayu.
Perlu diketahui, total perdagangan 10 negara ASEAN dengan AS pada tahun 2013 mencapai US$205,95 miliar atau naik 3,84%. Di antara negara tersebut Indonesia menempati urutan terbesar ke-5 setelah Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. (Yas/Shd)
Kementerian Perdagangan mencatat nilai hubungan bilateral Indonesia dengan AS pada 2013 mencapai US$ 27,97 miliar. Perolehan tersebut meningkat 7,58% dibandingkan 2012 yang mencapai US$ 25,99 miliar.
Total perdagangan kedua negara ditopang oleh ekspor Indonesia ke AS pada tahun 2013 yang mencapai US$ 18,88 miliar atau naik 4,89% dibandingkan 2012 yang mencapai US$ 17,99 miliar.
Produk Nonmigas masih mendominasi aktivitas ekspor Indonesia ke AS dengan mencatat nilai US$ 17,99 miliar. Peroleh aini meningkat 1,88% dari tahun sebelumnya.
"Sementara untuk impor Indonesia dari AS tahun 2013 juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 13,65% dengan nilai US$ 9,09 miliar," ungkap Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti di kantornya, Rabu (12/2/2014).
Bayu mengungkapkan, data US Departemen of Commerce mencatat terdapat empat produk ekspor Indonesia ke AS dengan nilai di atas US$ 1 miliar. Keempat produk tersebut adalah pakaian tenun (HS 62) dengan nilai US$ 2,25 miliar atau naik 5,94%, mesin listrik senilai US$1,58 miliar (2,34%), alas kaki senilai US$1,15 miliar (22,8%), serta ikan dan seafood dengan nilai US$1,03 miliar atau naik 14,43%.
"Peningkatan perdagangan ini merupakan tren yang baik, mengingat situasi perdagangan global yang belum pulih 100%. Kondisi ini juga menunjukkan sudah terjadi pemulihan ekonomi di AS," kata Bayu.
Perlu diketahui, total perdagangan 10 negara ASEAN dengan AS pada tahun 2013 mencapai US$205,95 miliar atau naik 3,84%. Di antara negara tersebut Indonesia menempati urutan terbesar ke-5 setelah Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. (Yas/Shd)