Wasit Asal Indonesia Kantongi Lisensi dari FIFA

"Sekarang, saya menunggu penugasan (memimpin pertandingan FIFA)," ujar Thoriq Alkatiri.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 25 Mar 2014, 04:20 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2014, 04:20 WIB
 Wasit Asal Indonesia Kantongi Lisensi dari FIFA
"Sekarang, saya menunggu penugasan (memimpin pertandingan FIFA)

Liputan6.com, Jakarta Wasit asal Indonesia, Thoriq Alkatiri kini berhak memimpin pertandingan internasional setelah lulus ujian wasit yang diselenggarakan oleh FIFA di Brunei Darussalam pada Februari lalu.

Wasit asal Purwakarta, Jawa Barat itu kini mendapat lisensi dari FIFA untuk memimpin pertandingan internasional. "Sekarang, saya menunggu penugasan (memimpin pertandingan FIFA)," ucapnya.

Thoriq satu-satunya wasit asal Indonesia yang dinyatakan lolos dalam ujian itu. Sedangkan, dua wasit asal Indonesia lainnya, Handri Kristanto dan Oki Dwi Putra dinyatakan tidak lolos dan harus mengulang tes tersebut pada 11 April mendatang.

Wasit berusia 25 tahun itu kini tinggal menunggu tugas dari FIFA untuk memimpin pertandingan internasional. Sukses mengantongi lisensi wasit dari federasi sepakbola tertinggi di dunia itu, Thoriq tidak besar kepala. Sebaliknya, dia justru merasa, dituntut memimpin pertandingan dengan baik.

“Tanggung jawab saya sekarang lebih besar karena saya juga bertanggung jawab dengan sertifikat ini,” kata Thoriq saat dihubungi wartawan.

Menyandang status wasit termuda, Thoriq keluar sebagai wasit terbaik ISL musim lalu. Dia mengantongi nilai tertinggi dari Komite Wasit PSSI. 

Atas kecakapannya memimpin pertandingan, Komite Wasit PSSI memilih Thoriq sebagai wasit terbaik ISL periode Februari. Pria jangkung itu menyabet penghargaan Referee of this month berdasarkan penilaian dari Komite Wasit PSSI bekerja sama dengan 11 media yang ditunjuk PSSI sebagai panelis.

Beragam aspek penilaian digunakan Komite Wasit PSSI memilih Thoriq di antaranya meliput kewibaan, ketegasan, kepercayaan diri, gestur tubuh, dan kondisi fisik. Penilaian dilakukan terhadap 25 wasit ISL. “Apresiasi ini membuat saya harus memimpin pertandingan lebih baik lagi ke depannya,” dia melanjutkan.

Menjadi wasit tidak pernah terlintas di benak Thoriq. Wasit kelahiran kelahiran 19 November 1988 tersebut justru memulai karirnya di dunia sepak bola sebagai pemain. Thoriq sempat bermain di Piala Suratin U-17 mewakili Purwakarta. Sayang, karirnya sebagai seorang pemain terpaksa harus terhenti lebih awal karena cedera.

Agar tetap berkecimpung di sepak bola, Thoriq lalu memilih menjadi wasit. Dia mulai mengikuti kursus wasit pada 2006 di Sukabumi. Setelah melewati berbagai tahapan kursus, Thoriq mulai mendapat kepercayaan memimpin laga Divisi II. Selanjutnya dia naik ke Divisi I sampai akhirnya mendapat kesempatan di Divisi Utama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya