Liputan6.com, Jakarta Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kembali harus bekerja keras dalam ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014. Setelah di babak pertama dipaksa bermain rubber game oleh Michael Fuchs/Birgit Michels asal Jerman, kini giliran Shin Baek Cheol/Jang Ye Na dari Korea yang menyulitkan pasangan Juara Dunia 2013 itu pada babak kedua.
Di game pertama, Tontowi/Liliyana menang mudah 21-11. Pada game kedua, Tontowi/Liliyana unggul jauh 17-12. Namun, Shin/Jang tak mau menyerah, walau pasangan nomor dua dunia itu mendapatkan dukungan dari ribuan suporter yang memadati Istora Senayan, Jakarta, Kamis (19/6/2014). Shin/Jang akhirnya memaksakan deuce dan menang 24-22.
Pada game penentuan, perolehan poin berlangsung sangat ketat. Satu poin saja susah didapat kedua pasangan. Apalagi pada game penentuan, satu poin sangatlah penting. Main di kandang sendiri, Tontowi tampak canggung dan beberapa kali melakukan kesalahan yang tidak perlu. Hal ini disadari Liliyana.
1. Demam Panggung
"Tadi saya sempat terbawa juga. Tontowi mungkin juga demam panggung karena dia mau menunjukkan yang terbaik ke publik sendiri. Tetapi jadinya malah kepikiran, seharusnya dia bisa lebih cuek. Saya memang harus lebih aktif mengingatkan Tontowi," kata Liliyana.
"Saat itu saya berpikir, masa sih saya kalah dari ganda Korea ini? Kami kan Juara Dunia, Juara All England, masa kalah dari Shin/Jang? Apalagi saat kami jadi tuan rumah. Saya langsung mengatakan kepada Tontowi, "Wi, masa sih kita Juara Dunia dan Juara All England tiga kali bisa kalah dari pasangan ini?”. cerita Liliyana.
Penampilan Tontowi langsung berubah drastis usai mendapat bisikan Liliyana. Ia seolah bangkit dari hipnotis yang membuatnya tampil kurang maksimal. Tontowi/Liliyana akhirnya menang 21-13.
Advertisement
2. Belum Maksimal
Performa Tontowi/Liliyana memang masih belum maksimal hingga babak kedua. Padahal, keduanya menargetkan juara. "Kalau tidak bisa berubah, ya pertandingan kami bakal alot terus. Kami harus bangkit dari feeling main yang belum enak, kalau tidak bisa berbahaya, karena makin lama lawan-lawannya makin berbahaya," ucap Liliyana.
Sayang, langkah Tontowi/Liliyana tidak diikuti pasangan junior-senior Kevin Sanjaya Sukamuljo/Greysia Polii yang terhenti di babak kedua.