Liputan6.com, Jakarta Ambisi Persib Bandung meraih prestasi tertinggi di kompetisi sepak bola Tanah Air akhirnya terwujud. Setelah 19 tahun puasa gelar, tim berjuluk "Maung Bandung" ini, akhirnya berhasil meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014.
Di partai final yang digelar di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Persib berhasil menundukan Persipura Jayapura melalui adu penalti, yang berakhir dengan keunggulan 6-5. Prestasi yang amat dirindukan itu menjadi gelar juara Liga Indonesia (LI) kedua yang diraih Persib sejak mereka menjuarainya pertama kali di edisi perdana LI musim 1994/1995.
Selain dua gelar Liga Indonesia, pada era Perserikatan Persib tercatat sudah mengoleksi lima gelar. Bukan hanya di kancah domestik, klub pujaan bobotoh ini juga sempat meraih supremasi internasional ketika menjuarai Piala Sultan Brunei pada tahun 1986.
Tidak sekadar prestasi, Persib juga merupakan bagian dari sejarah sepak bola Indonesia. Tim ini tercatat sebagai salah satu perserikatan yang hadir memenuhi undangan Soeratin Soesrosoegondo dalam upaya membentuk persatuan sepak bola nasional pada 19 April 1930 di Yogyakarta. Persib yang ketika itu dikenal sebagai Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) menjadi salah satu pihak yang turut membentuk Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Advertisement
Menyambut musim baru ini, Pangeran Biru diberi target untuk mempertahankan gelar. Jika berhasil itu akan menjadi rekor tersendiri karena belum pernah ada klub yang mampu mempertahankan gelar LSI.
Meski punya target berat, pelatih Djajang Nurdjaman masih percaya dengan skuat lamanya. Djanur, sapaan akrab sang arsitek, sementara ini hanya memanggil pulang putra daerah. Dedi Kusnandar, Yandi Sofyan Munawar, dan Dias Angga Putra, yang sudah memiliki jam terbang tinggi di untuk membela klub pujaan mereka semasa kanak-kanak.
Jika dilihat dari latih tanding selama pra-musim, tidak banyak perubahan skema Persib dibanding musim lalu. Makan Konate masih jadi andalan bersama Firman Utina, M. Ridwan, Hariono, dan Vladimir Vujovic. Meski masih belum mendapatkan penyerang asing yang sesuai kriteria, Persib tak perlu terlalu risau. Mereka punya tim mapan yang tetap akan jadi salah satu penguasa LSI.
Satu lagi suntikan motivasi untuk musim baru ini adalah, kemungkinan kandang Persib pindah ke Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Stadion baru nan megah yang aksesnya lebih dekat dari kota Bandung ini, tentu memudahkan suporter untuk mendukung langsung klub kesayangannya.
Musim lalu penampilan Persib di stadion Si Jalak Harupat begitu trengginas berkat dukungan bobotoh.Terbukti dari 13 laga yang digelar di stadion itu, Persib 10 kali membuat lawan harus pulang tanpa poin, termasuk kemenangan dramatis atas Arema Cronus. Sedangkan, dari segi jumlah penonton, secara keseluruhan dalam semusim hadir 251.305 orang atau rata-rata 25.130 penonton per pertandingan kandang.
DATA KLUB
Nama Lengkap: Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung
Julukan: Maung Bandung, Pangeran Biru
Didirikan: 14 Maret 1933
Stadion: Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung
Kapasitas: 45.000
CEO: Glen Sugita
Manajer: H. Umuh Muchtar
Pelatih: Djadjang Nurdjaman
Asisten Pelatih: Asep Soemantri
Prestasi
Juara Liga Indonesia: 2014, 1994-95
Juara Perserikatan: 1939, 1961, 1986, 1989–90
Profil Pelatih
Mimpi Djajang Nurdjaman membawa Persib Bandung menjadi juara sepak bola di tingkat nasional terwujud sudah. Pelatih bertubuh kecil ini, musim lalu sukses membawa tim berjuluk "Maung Bandung" meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014.
"Saya punya mimpi membawa Persib Bandung juara musim ini. Saya pernah juara bersama Persib sebagai pemain dan asisten pelatih," kata pelaih yang akrab disapa Djanur ini, sebelum kompetisi ISL 2014 dimulai.
Keberhasilan ini, bagi Djanur jelas terasa sangat istimewa. Mantan gelandang Persib itu, menjadi pelatih kedua yang mampu mengantarkan Pangeran Biru menjadi juara dalam kapasitas sebagai pemain dan pelatih kepala. Ketika masih merumput, Djadjang mengantarkan Persib menjadi juara Perserikatan musim 1986, 1989-90, dan 1993-94. Dia berhasil menyamai prestasi pelatih sebelumnya Ade Dana.
Semua prestasi musim lalu yang diraih Djanur membuatnya masuk dalam daftar jajaran elit pelatih Indonesia. Memasuki musim ketiga masa kepemimpinanya di Persib, Djajang berhasil mengembalikan permainan cepat dan kekuatan sayap yang sebelumnya telah lama hilang dalam pola permainan tim, yang pernah berhadapan dengan generasi emas AC Milan asuhan Fabio Capello pada tahun 1994 itu.
Ketika masih aktif bermain, Djanur merupakan andalan Persib di era 80 dan 90-an. Dia mempersembakan tiga gelar juara kompetisi Perserikatan selama 10 tahun mengabdi bersama Persib.
Arsitek 50 tahun itu sempat memutuskan meninggalkan Persib dan beralih menjadi pemain profesional yang tampil di Kompetisi Galatama. Tim yang dibelanya ketika itu adalah: Sari Bumi Raya Bandung, Sari Bumi Raya Yogyakarta, dan Mercu Buana Medan.
Setelah kariernya sebagai pesepakbola selesai, Djanur menekuni dunia kepelatihan. Di musim 1994/1995, Pria 50 tahun itu menjadi asisten pelatih Indra Thohir dan mampu membawa Persib juara edisi pertama Liga Indonesia.
Djanur sempat menjadi mantan asisten Rahmad Darmawan di Pelita Jaya Karawang di musim kompetisi. Sebelumnya, dia pernah membawa Pelita Jaya U-21 menjadi juara musim 2008-09.
BIODATA PELATIH
Nama lengkap: Djajang Nurdjaman
Tanggal lahir: 30 Oktober 1964 (50 tahun)
Tempat lahir: Lemahsugih, Majalengka
Karier Profesional
Tahun Tim Tampil
1979–1980 Sari Bumi Raya Bandung
1980–1982 Sari Bumi Raya Yogyakarta
1982–1985 Mercu Buana Medan
1985–1995 Persib Bandung
Tim nasional:
1987–1997 Indonesia
Karier Pelatih
1994-1995 asisten pelatih Persib
2011-2012 asisten pelatih Pelita Jaya
2012– sekarang Persib Bandung
Prestasi
Pemain
Juara Perserikatan: 1986, 1989-90, dan 1993-94 (pemain Persib)
Pelatih
Juara Liga Indonesia 1994-95: (asisten pelatih)
Juara ISL U-21 2008-09: Pelita Jaya U-21 2008-09.
Juara ISL 2014: Persib (pelatih kepala)
Advertisement
Profil Pemain Bintang
Lazimnya tim peserta Indonesia Super League (ISL), Persib Bandung dalam mengarungi kompetisi sepak bola paling bergengsi di Tanah Air itu, sengaja mengontrak beberapa pemain asing. Pemain impor ini didatangkan guna melapis atau menambah kekuatan tim.
Musim lalu, Persib merekrut pemain asal Mali, Makan Konate. Dia adalah mantan gelandang Barito Putera. Keputusan manajemen Persib mendatangkan pemain kelahiran Bamako ini, terbukti tepat. Penampilan impresif legiun asing ini, menjadi salah satu kunci sukses Persib meraih gelar juara liga.
Mobilitas Konate yang tidak hanya bergerak di lapangan tengah, namun dalam situasi tertentu bisa bermain melebar berperan sebagai wide playmaker. Konate kemudian akan melakukan pergerakan memotong ke sisi pertahan lawan untuk selanjutnya mengirim umpan matang ke kotak penalti.
Gaya bermain Konate ini membuatnya menjadi idola bobotoh di musim perdananya bagi Maung Bandung sejak resmi dikontrak pada 22 November 2013. Pemain yang juga pernah memperkuat PSPS Pekanbaru itu, begitu produktif dengan mencetak 13 gol.
Jumlah gol sebanyak itu sepanjang musim lalu, sekaligus membuat dirinya menjadi pencetak gol terbanyak bagi Persib. Angka tersebut melewati raihan gol penyerang Persib, Ferdinand Sinaga dengan 11 gol, dan kompatriotnya Djibril Coulibaly yang hanya mencetak 8 gol. Hebatnya lagi, 5 dari 13 gol tersebut diciptakan di masa krusial babak delapan besar LSI.
Kehebatan Konate tidak hanya terlihat dari rekening gol yang ia ciptakan, tapi juga dari perannya sebagai motor serangan Persib. Pada musim lalu Konate mencatatkan 1,3 tendangan ke gawang dalam setiap pertandingan. Perannya yang terkadang melebar ke sisi lapangan juga membuat konate menciptakan 2 dribel sukses per pertandingan.
Belum lagi 2,4 intersep yang dilakukan Konate dalam memutus serangan balik cepat lawan. Catatan ini sekaligus menambah rapor sensasional Konate yang menciptakan lima assist sepanjang musim lalu.
Penampilan apik yang ditunjukan Konate, membuat manajemen Persib memberi hadiah berupa perpanjangan kontrak. Tidak tanggung-tanggung, Konate mendapat kontrak untuk dua musim mendatang. "Iya betul, sudah dikontrak selama dua musim," kata pelatih Persib, Djajang Nurdjaman.
Bukan hanya perpanjangan kerja, nilai kontrak gelandang impor ini, juga mengalami kenaikan cukup signifikan. Konate dikontrak Rp 1,5 miliar setahun musim ini. Menurut agen pemain Francis Yonga, musim lalu kontrak Konate di bawah Rp 1 miliar.
BIODATA PEMAIN BINTANG
Nama Lengkap: Makan Konate
Asal: Mali
Tempat Tanggal Lahir: Bamako, 10 November 1991
Tinggi/Berat Badan: 178 cm/65 kg
Posisi: Gelandang Serang
Nomor Punggung : 10
Karier Profesional
2008-2010 Stade Malien 20 2
2011 Alakhdhar 11 1
2012-2013 PSPS Pekanbaru 16 6
2013-Barito Putera 14 6
2014-Persib Bandung 28 13
Tim Nasional
Mali U-17
Mali U-19
Statistik Makan Konate di ISL 2014
Total Penampilan:28
Total Menit Bermain: 2,543
Total Gol: 13
Kartu Kuning: 3
Kartu Kuning Kedua:0
Kartu Merah:0
Total Assist: 5
Rata-Rata Jumlah Tembakan ke Gawang: 1.3 per Pertandingan
Rata-Rata Jumlah Dribel Sukses: 2 per Pertandingan
Rata-Rata Jumlah Intersep: 2.4 per Pertandingan
Statistik Tim
Keberhasilan Persib menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) 2014, memutus penantian tim berjuluk "Maung Bandung", yang ingin menjadi kampiun di sepak bola nasional selama kurang lebih 19 tahun. Ini adalah gelar juara Liga Indonesia kedua sejak mereka menjuarainya pertama kali di edisi perdana pada musim 1994/1995.
Skuat asuhan Djajang Nurdjaman ini, memang layak meraih prestasi tertinggi. Penampilan Makan Konate dan kawan-kawan di musim lalu begitu impresif. Persib mampu meraup 54 poin hasil 16 kali kemenangan, 6 imbang, dan menelan 4 kekalahan.
Dalam urusan mencetak gol, Persib juga sangat produktif. Tim "Pangeran Biru" berhasil mencetak 58 gol. Rinciannya, 30 gol dicetak di partai kandang dan 23 gol dicetak di partai tandang, ditambah 5 gol yang dicetak di babak semifinal dan final LSI musim lalu.
Hanya saja Djanur masih punya pekerjaan rumah untuk membenahi kekuatan di lini belakang. Persib kebobolan 30 gol sepanjang musim lalu dan hanya delapan kali cleansheet. Ketika melawan Hanoi T&T empat gol juga bersarang ke gawang I Made Wirawan.
Sementara itu catatan kedisiplinan pemain Persib sudah membaik dibanding musim-musim sebelumnya. Total klub yang berdiri 14 Maret 1933 ini mengoleksi 41 kartu kuning, dan hanya sekali mendapatkan kartu merah yang diterima Vladimir Vujovic pada partai puncak. Bahkan Hariono yang biasanya mengoleksi kartu merah lebih dari satu dalam satu musim, tidak mendapatkan satu kartu merah-pun pada musim lalu.
Menyambut musim baru, Persib diberi target untuk mempertahankan gelar. Jika target tersebut berhasil, itu tentu menjadi rekor tersendiri karena belum pernah ada klub yang mampu mempertahankan gelar LSI.
Sebagai persiapan, Djajang membawa Persib untuk melakoni sejumlah laga uji coba termasuk mengikuti turnamen pra-musim. Dan, hasilnya pun tidak mengecewakan. Persib mampu merengkuh empat kemenangan dan hanya menelan satu kekalahan di lima laga terakhir. Bahkan, mereka berhasil merengkuh trofi juara di turnamen Pra-Musim Piala Walikota Padang 2015.
Selain berlaga di LSI, musim depan Persib juga akan bermain di AFC Cup usai gagal melangkah ke Liga Champions Asia. Tapi, sepertinya target utama mereka tetap mempertahankan gelar liga.
(Achmad Yani/Aun Rahman)
Advertisement
Skuat 2015
Kiper:
M. Natsir
Shahar Ginanjar
I Made Wirawan
Bek
Abdul Rahman
Ahmad Jufrianto
Diaz Angga Putra
Jajang Sukmara
M. Agung Pribadi
Supardi Natsir
Tony Sucipto
Vladimir Vujovic
Tengah :
Atep Rizal
Dedi Kusnandar
Firman Utina
Hariono
Konate Makan,
M. Ridwan
M. Taufiq
Depan
Yandi Sofyan
Rudiyana
Tantan
Baca Juga:
Van Gaal Konfirmasi Bakal Beli Pemain Lagi untuk MU