Pesaing Blatter Didekati "Calo" Penjual Suara

Prince Ali sampai harus menyewa biro intelijen asal Inggris untuk tangani masalah ini.

oleh Defri Saefullah diperbarui 26 Mei 2015, 23:46 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2015, 23:46 WIB
Prince Ali Bin Al Hussein
Prince Ali Bin Al Hussein (NORBERTO DUARTE / AFP)

Liputan6.com, Doha: Pemilihan calon Presiden FIFA yang baru tinggal menunggu hari. Persaingan pun kini mengerucut kepada dua nama yaitu Prince Ali Bin Al Hussein dan petahana Joseph "Sepp" Blatter.

Momen pemilihan Presiden FIFA ini rupanya dimanfaatkan oleh "calo-calo" penjual suara. Ini seperti yang terjadi kepada Prince Ali. Pria asal Jordania ini ternyata sudah didekati calo penjual suara yang mengaku siap memberinya 47 suara di pemilihan nanti pada Jumat (29/5/2015).

Kubu pemenangan Prince Ali pun langsung melaporkan kejadian ini kepada polisi. Kejadian ini dikabarkan terjadi pada April lalu. Sang calo juga mengaku siap memberikan informasi terkait aktifitas keuangan yang sudah dilakukan Blatter. Padahal, informasi seperti ini tergolong rahasia.

Seperti dilansir Guardian, sang calo belum diidentifikasi. Kabarnya calo tersebut bukan berasal dari dalam FIFA atau anggota dari asosiasi negara anggota FIFA. Tim pemenangan Prince Ali pun meminta bantuan sebuah biro intelejensi asal Inggris, Quest untuk menangani masalah ini."Kami tak mau membuat isu di kampanye tapi kami akan bereaksi untuk aksi yang tergolong kriminal," ujar juru kampanye Prince Alli seperti dikutip Guardian.

"Kami tak mau melakukan apapun agar tidak menganggu investigasi polisi. Ini karena apa yang diungkapkan calo itu boleh jadi tindakan kriminal. Kami belum beritahu komite etik FIFA karena diduga orang ini bukan dari internal FIFA, juga bukan dari anggota FIFA."

Lanjut ke halaman berikutnya...

2

Pihak Quest sendiri sudah melapor ke mantan komisioner kepolisian London, John Stevens terkait digunakannya jasa mereka sejak Januari lalu. Biro intelijen ini dipakai agar menjaga integritas dan standar etik selama kampanye.

"Orang yang mengaku punya informasi soal FIFA sedang diperiksa polisi,"  ujar juru bicara dari Quest. "Tim kampanye Prince Ali tak pernah menerima tawaran apapun yang mencurigakan dan mengaku-ngaku orang FIFA."

Prince Ali menjadi pesaing satu-satunya Blatter di pemilihan Presiden FIFA nanti. Ini setelah Presiden KNVB Belanda, Michael van Praag dan mantan penyerang Portugal, Luis Figo mengundurkan diri. Blatter masih tetap favorit. Ada sekitar 209 suara  yang diperebutkan di pemilihan Presiden FIFA nanti.

Baca Juga:

6 Tanda-tanda De Gea Bakal Pindah dari MU ke Madrid

Madrid Pecat Ancelotti, Ini 5 Kandidat Kuat Penggantinya

Luis Suarez Siap Main di Dua Final Barcelona

Kapten PSM Makassar Lolos Razia BNN

Apa yang Dirindukan Falcao Setelah Dibuang MU?

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya