"Sirkuit Sentul Perlu Dipermak untuk Gelar MotoGP 2017"

Komisi X DPR RI menggelar RDPU besama pengelola Sirkuit Sentul untuk membedah kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP 2017.

oleh Risa Kosasih diperbarui 18 Jun 2015, 13:32 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2015, 13:32 WIB
Jorge Lorenzo
Jorge Lorenzo of Spain leads the pack during the first lap of the Catalunya Grand Prix in Montmelo, near Barcelona, Spain June 14, 2015. REUTERS/Gustau Nacarino

Liputan6.com, Jakarta - Komisi X DPR RI baru saja menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) besama pengelola Sirkuit Sentul untuk membedah kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP 2017. Pada RDPU yang digelar Rabu (17/6) sore tersebut, hadir juga perancang sirkuit Sentul, Hermann Tilke.

Tilke hadir juga untuk menjelaskan potensi keuntungan Indonesia bila menggelar ajang balap motor terbesar di dunia tersebut. "Saya cinta Indonesia, negara yang indah ini dan saya ingin mempromosikan Indonesia ke MotoGP," kata Tilke.

"Penonton yang akan menonton MotoGP nanti sangat banyak. Maka dibutuhkan dana (untuk menyelenggarakannya) serta dukungan pemerintah," ujar pria asal Jerman itu melanjutkan.

Tilke juga telah merancang sejumlah arena balap seperti Sirkuit Sepang di Malaysia, Yas Marina di Abu Dhabi (UEA), Catalunya di Spanyol, hingga Lippo Village International Formula Circuit di Karawaci, Tangerang, Indonesia pada 2008.

Sedangkan Sirkuit Internasional Sentul, yang terletak di Bogor, Jawa Barat, rampung dibangun pada 1994. Usai ditinjau oleh sang perancang, sirkuit yang baru memenuhi standar grade C dari FIM tersebut, beberapa bagian perlu direnovasi.

"Dari segi media dan ruangan, perlu disesuaikan untuk mendukung MotoGP. Sirkuit ini sudah lama dibangun, jadi perlu perawatan untuk menjaga keamanan," pungkas Tilke. (Ris/Def)

Baca Juga:

5 Pemain Bergaji Tertinggi di MU, Depay Termasuk?

Inter Selangkah Lagi Dapatkan Bek Tangguh Atletico

Madrid Lagi-lagi Ganggu Rencana Transfer MU

Tak Dapat Sambutan, Timnas U-23 Pulang Naik Taksi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya