Liputan6.com, Jakarta - Presiden PSSI, La Nyalla Mattalitti berharap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dihormati semua pihak, tidak terkecuali Kementrian Pemuda dan Olahraga.
PTUN memenangkan gugatan PSSI atas Menpora menyusul terbitnya Surat Keputusan pembekuan PSSI pada 17 April 2015 lalu. Menurut La Nyalla, konflik PSSI vs Kemenpora telah mengorbankan banyak pihak. Pemain dan pelaku sepakbola terkena dampak masif dari kisruh sepakbola ini. Salah satu efek paling berat dirasakan adalah, berhentinya kompetisi.
Pria yang juga menjabat Ketua Kadin Jawa Timur itu mengatakan, sesungguhnya tidak ada pihak pemenang maupun kalah.
Advertisement
"Saya sebagai Presiden PSSI, saya mau tunduk peraturan pemerintah," kata La Nyalla seraya menegaskan tidak melanggar statuta PSSI dan FIFA.
Dia menambahkan PSSI berharap dapat membina hubungan baik dengan pemerintah sambil tetap menjalin hubungan baik di dunia internasional. Pada putusan akhir sidang PTUN, Kemenpora sebagai pihak tergugat berkewajiban mencabut SK Menpora yang dinilai telah melanggar azas profesionalitas dan mencampuradukkan kewenangan sebagai pejabat negara.
Kemenpora diberikan waktu 14 hari untuk mengajukan banding usai putusan dibacakan. Dia berharap, Menpora mau berdamai. "Sudahlah, jangan banding," ucap La Nyalla.
Langkah Menpora itu bakal memancing pemain, wasit, dan klub menuntut Menpora ke Pengadilan. Tujuan PSSI tidak ingin bertarung di meja hijau. "Kami hanya ingin membuktikan, kami selesai dan menang." (Ris/Rjp/Ary)