FIFA Cari Hari Baik Kongres Pemilihan Presiden

Rencananya Kongres Pemilihan digelar Desember mendatang

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 20 Jul 2015, 20:01 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2015, 20:01 WIB
David Gill
David Gill berbincang dengan Sepp Blatter (REUTERS)

Liputan6.com, Swiss - FIFA bakal segera mengetok palu jadwal pemilihan ulang Presiden FIFA melalui rapat Komite Eksekutif di Swiss, Senin 20 Juli 2015 waktu setempat. Agenda itu merupakan buntut setelah Presiden FIFA, Josep Bletter meletakkan jabatannya awal Juni lalu.

Blatter mundur karena imbas penangkapan sejumlah pejabat tinggi FIFA di Swiss jelang Kongres FIFA. Badan sepakbola tertinggi di dunia itu diduga menjadi sarang korupsi dan pencucian uang. Dari situ, integritas FIFA dipertanyakan para anggotanya.

Imbas dari penangkapan petinggi FIFA, FBI dan Kepolisian Swiss melakukan investigasi terhadap FIFA. Rekening pejabat FIFA pun diobok-obok oleh FIFA,salah satunya rekening konfederasi sepakbola Amerika Selatan (CONCACAF).

Namun beberapa pekan setelah menyatakan diri meletakkan jabatan, Blatter menarik ucapannya dan berniat maju dalam pemilihan Presiden FIFA. Menurut pria asal Swiss itu, FIFA harus dipimpin orang-orang yang sudah karatan menangani sepakbola. Blatter sendiri telah lima kali terpilih dalam pemilihan Presiden FIFA sejak 1998.

http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/891655/big/089441300_1433313264-Joseph_Blatter_Mundur_dari_FIFA_Bolacom06.JPG

Dan Minggu malam 19 Juli 2015 waktu setempat, Blatter berdiskusi dengan Jeffrey Webb untuk menentukan waktu yang cocok menggelar pemilihan ulang Presiden. Webb sendiri dinyatakan bebas bersalah dari dugaan korupsi yang membelitnya.

Dia hanya membayar USD 10 juta atau Rp 100 miliar lebih. Menurut rencana, pemilihan Presiden FIFA digelar pada Desember mendatang. Demikian berita yang dilansir dari Reuters.

Sejumlah nama pengganti Blatter mulai bermunculan. Tapi kandidat terkuat datang dari Presiden UEFA, Michel Platini. Begitu juga dengan Prince Ali yang menjadi rival terkuat Blatter di pemilihan sebelumnya. Blatter disebut kembali dimajukan untuk mewakili suara anggota dari negara sepakbola dunia ke-3 alias suara minoritas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya