Memphis Depay Si Pengejar Mimpi

Masa kecil Depay terbilang miris, karena ditinggal sang ayah.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 21 Agu 2015, 20:01 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2015, 20:01 WIB
Manchester United
Memphis Depay memberi kemenangan untuk Manchester United atas Club Brugge dengan dua golnya. Rabu (19/8/2015) dini hari WIB. (Action Images via Reuters/Jason Cairnduff)

Liputan6.com, Manchester - Memphis Depay boleh jadi tengah mengejar mimpi memiliki karier gemilang bersama Manchester United. Meski sempat tampil kurang meyakinkan di laga awal, belakangan Depay mampu menunjukkan pemain yang tak salah dibeli oleh The Reds Devils.

Dua golnya membantu United menang 3-1 atas Club Brugge di Old Trafford dalam laga play-off Liga Champions. Penyerang sayap berusia 21 tahun ini juga kerap mencuri perhatian, karena selain punya talenta, dia juga memilih nama Memphis ketimbang Depay di kostum yang dia pakai.

Usut punya usut, pemain internasional Belanda itu ternyata memiliki alasan kuat untuk tidak memakai nama Depay di kostumnya. Kisah miris mesti menimpa Depay ketika dia ditinggal sang ayah kala masih berusia 4 tahun.

Ayah Depay berasal dari Ghana, dan ibunya adalah wanita asli Belanda. Memphis benci dipanggil Depay, karena dia tidak ingin ada keterkaitan dengan nama sang ayah, yang meninggalkannya ketika usianya baru 4 tahun. Ini alasan mengapa dia pilih nama Memphis di kostumnya. 

Karakter Depay yang Labil

MU Resmi Dapatkan Tanda Tangan Winger PSV
MU kabarnya harus mengeluarkan dana hingga 22 juta poundsterling demi mendapatkan Memphis Depay.

Cerita lain mungkin akan membuat kita lebih mengenal Depay. Ketika pertama kali memulai karier di PSV Eindhoven, banyak orang yang menilai Depay memiliki karakter labil atau sikap yang berubah-ubah.

Malah tak sedikit yang menggambarkan Depay seorang pemarah ketika pertama kali menjumpainya. Sifat Depay kian labil, karena di usianya yang baru menginjak 15 tahun, sang kakek meninggal, padahal sosok itu yang selalu mendukungnya berkarier sebagai pesepak bola.

"Lelaki itu memberikan saya banyak kekuatan dan mengurus serta memperhatikan saya dengan sangat baik," ungkap Depay mengenai sosok sang kakek, seperti dilansir Four-Four Two.

Berkat tekad kuat dan bakat yang dimilikinya, Depay perlahan berubah menjadi pribadi yang penuh percaya diri dan cenderung angkuh. Dia punya ambisi besar untuk karier yang menjulang sebagai pesepakbola terbaik di dunia. Depay menyebut dirinya sebagai si pengejar mimpi. (Win/Ary)

Baca juga:

Pedro Gabung Chelsea, Siapa 5 Pemain Baru Incaran MU?

Curhat Terakhir Coach Suharno: PSSI Harus Tetap Jalan

Wawancara Otamendi: Ambisi Liga Champions dan Kunci Gabung City

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya