Liputan6.com, Malang - Sriwijaya FC dan Persela Lamongan harus saling jegal di pertandingan terakhir Grup B Rabu (9/9) besok demi tiket perempat final Piala Presiden 2015. Pasalnya, kedua tim saat ini tengah bersaing ketat di tabel klasemen sementara.
Sriwijaya sejauh ini ada di posisi yang lebih diuntungkan karena duduk di posisi kedua dengan poin tiga. Sementara, Persela Lamongan satu strip di bawah dengan poin dua.
Untuk memanaskan laga tersebut, Liputan6.com menyajikan lima catatan menarik terkait pertemuan kedua tim yang akan berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang besok.
1. Pertemuan pertama kedua tim sejak musim 2012/13
Pertemuan kali ini bakal jadi yang pertama buat Sriwijaya dan Persela sejak terakhir kali berduel Juli 2013. Di Liga Super 2014, kedua tim tidak bertemu lantaran terpisah wilayah -Sriwijaya di wilayah Barat dan Persela di Timur.
2. Memori Mahyadi Panggabean
Pertemuan dengan Sriwijaya FC menjadi spesial buat bek Persela Lamongan, Mahyadi Panggabean. Pasalnya, pemain berdarah batak ini pernah membela Sriwijaya FC dari 2010 hingga 2013.
Selama tiga musim bersama Laskar Wong Kito -julukan Sriwijaya, Mahyadi sukses mempersembahkan empat gelar: ISL 2011/12, Community Shield 2010, dan Inter Island Cup 2010, 2012.
3. Sama-sama Mencetak Dua Gol
Baik Sriwijaya dan Persela sama-sama baru mencetak dua gol di Piala Presiden kali ini. Sriwijaya mencetak satu gol saat ditaklukan Arema 1-3 dan satu gol lagi saat menang 1-0 atas PSGC Ciamis.
Di sisi lain, Persela mencetak satu gol saat imbang 1-1 melawan Arema dan imbang 1-1 juga melawan PSG Ciamis.
4. Skor 5-2 Buat Sriwijaya
Dari 12 pertemuan terakhir antara kedua tim, Sriwijaya sejauh ini masih di atas Persela Lamongan. Laskar Wong Kito tercatat menang lima kali dan hanya kalah dua kali. Sisanya, lima laga berakhir imbang.
12 pertemuan terakhir Sriwijaya vs Persela
Menang Sriwijaya
Sriwijaya 5-1 Persela (Divisi Utama 2007)
Persela 1-2 Sriwijaya (ISL 2012/13)
Sriwijaya 2-1 Persela (ISL 2009)
Sriwijaya 2-1 Persela (ISL 2008)
Sriwijaya 3-0 Persela (ISL 2011)
Persela Menang
Persela 1-0 Sriwijaya (ISL 2010)
Persela 3-1 Sriwijaya (ISL 2009)
Imbang
Sriwijaya 2-2 Persela (ISL 2012/13)
Persela 1-1 Sriwijaya (ISL 2011)
Sriwijaya 0-0 Persela (ISL 2010)
Persela 0-0 Sriwijaya (ISL 2008)
Persela 2-2 Sriwijaya (Divisi Utama 2007)
5. Persela Belum Kebobolan
Persela Lamongan termasuk dari tiga tim yang belum kebobolan pada Piala Presiden 2015 bersama dengan Persib Bandung dan PSM Makassar. Ya, dari dua laga, gawang Laskar Joko Tingkir masih perawan.
Yang luar biasa, kendati berhasil menjaga gawang tak kebobolan. Lini belakang Persela tercatat hanya pernah mendapatkan dua kartu kuning dari dua laga.
Dua kartu itu didapat saat mereka melawan Arema di pertandingan pertama. Sementara, dalam duel melawan PSGC, tidak ada satu pun pemain Persela yang mendapatkan kartu. (Lut/Rco)
5 Fakta Menarik Sriwijaya FC vs Persela Lamongan
Sriwijaya FC dan Persela Lamongan harus saling jegal di laga terakhir Grup B Piala Presiden 2015 Rabu (9/9) demi tiket perempat final.
diperbarui 09 Sep 2015, 08:00 WIBDiterbitkan 09 Sep 2015, 08:00 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jung Woo Sung Minta Maaf Atas Skandal Anak di Luar Nikah dengan Moon Gabi di Panggung Blue Dragon Film Awards
Kabar Bagus, 3 Pemain Abroad Segera Gabung Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2024
Kolaborasi Mie Sedaap dengan WD Willy dan Feri Akbar Warnai Come See Mie Fest Bandung 2024
Buya Yahya Bongkar Rahasia Sukses Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Kaya Raya
Sudah Tayang, Berikut Sinopsis Episode 1 Series True Stalker yang Tayang di Vidio
Cara Mengatasi Sakit Perut saat Haid: Panduan Lengkap
Mendikdasmen Berencana Terapkan Coding dan AI Jadi Mata Pelajaran Siswa SD, Dimulai Tahun Ajaran 2024-2025
Nuon dan RCTI Sukses Gelar Indonesian Music Awards 2024: Ini Daftar Pemenangnya!
Prabowo: Sebulan Saya Memimpin, Kabinet Merah Putih Bekerja Luar Biasa
Cara Membuat Mie Lidi yang Renyah dan Lezat
IHSG Merosot ke 7.114, Investor Asing Kembali Jual Saham Rp 3,8 Triliun
AS dan China Lakukan Pertukaran 3 Tahanan Setelah Proses Diplomasi yang Panjang