Cinta Johan Cruyff dengan Rokok yang Berujung Kanker Paru-paru

Dalam sehari, Cryuff bisa menghabiskan 20 batang rokok. Kini dia berjuang untuk sembuh dari kanker.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 21 Nov 2015, 15:23 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2015, 15:23 WIB
Cinta Johan Cruyff dengan Rokok yang Berujung Kanker Paru-paru
Dalam sehari, Cryuff bisa menghabiskan 20 batang rokok. Kini dia berjuang untuk sembuh dari kanker.

Liputan6.com, Jakarta Pemain sepak bola legenda dunia, Johan Cruyff kini harus bergelut dengan kanker paru-paru yang dideritanya. Mantan pemain Barcelona ini menegaskan, tidak akan menyerah dari penyakit yang menggerogotinya.

Cruyff divonis menderita kanker paru-paru pada Oktober 2013 lalu. "Saya sepenuhnya yakin, segala sesuatunya berubah menjadi baik," ujar pria 68 tahun ini dilansir dari Metro.co.uk.

Serangkaian pengobatan termasuk kemoterapi kini mulai dijalani oleh pemain yang mengawali karier profesional di Ajax Amsterdam ini. "Saya sudah melakukan pengobatan. Kini saya memiliki kekuatan lebih banyak dari sebelumnya. Saya punya tim dokter luar bisa untuk memastikan, semua berjalan baik," beber Cruyff.

Johan Cruyff menghisap rokok di pinggir lapangan

Kanker yang diderita Cruyff tidak lepas dari gaya hidupnya. Cryuff mantan perokok berat. Pelopor strategi total football ini sudah mulai menghisap rokok sejak masih muda.

Baca Juga

  • Watford Vs MU: Waktu Tepat Depay Unjuk Gigi
  • Harga MotoGP Indonesia Mahal atau Murah? Simak Daftar LengkapnyaBegini Persiapan Arema Jelang Hadapi Sriwijaya FC

Bahkan, ketika selesai melakoni debut bersama Barcelona di tahun 1973, Cryuff tidak sungkan keluar kamar mandi sambil menghembuskan asap rokok.  Pelatih Barcelona pada 1975, Hennes Weisweiler sempat ribut dengan Cruyff karena merokok. Setahun kemudian, pelatih asal Jerman itu malah dipecat oleh Barcelona.

Ketergantungan Cryuff terhadap tembakau semakin meningkat ketika menjadi pelatih. Ketika ditunjuk menukangi Barcelona pada 1988 hingga 1996, dalam sehari, Cryuff menghabiskan 20 batang rokok bermerk Camel. Stres melatih Barcelona membuat Cruyff menjadikan rokok sebagai pelarian.

Operasi Jantung

Hingga tiba di akhir Februari 1991, mantan pemain kelahiran 25 April 1947 ini jatuh sakit. Tindakan operasi bypass di jantung harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawanya. Dokter yang menanganinya, Mario Petit menilai Cruyff sangat beruntung karena masih bisa ditolong. Sang dokter menyatakan, Cruyff bisa melanjutkan profesinya sebagai pelatih dengan dua syarat.

"Pertama: dia harus beristirahat selama dua bulan. Yang kedua: dia harus berhenti merokok!," kata Petit kepada sang pasien.

Cruyff akhrinya menuruti saran dokter melupakan tembakau. "Sepakbola telah memberi saya segalanya dalam hidup ini; namun tembakau hampir mengambil semua itu," kata Cruyff yang kapok merokok lagi.

"Pikiran saya kini tertuju pada istri dan anak-anak saya. Mereka orang-orang yang paling menderita. Keluarga harus menjadi prioritas utama untuk sembuh."

Guna menghilangkan ketergantungan terhadap rokok, Cruyff menggantinya dengan permen lolipop. Seringkali, dia terlihat menjilat permen lolipop ketika mendampingi tim bertanding maupun berlatih.

Johan Cruyff mengganti rokok dengan permen lolipop

"Saya yakin, bisa memenangi pertandingan (melawan kanker)," kata Cruyff semangat. Pria yang sempat merumput di Amerika Serikat bersama Los Angeles Aztec ini mengaku sudah kebal dengan obat. 

"Saat meminum obat, saya merasa seperti berteman dengannya. Karena obat ini yang bakal mengalahkan kanker," harap dia.

Tidak mungkin mengembalikan waktu, Cruyff menghadapi cobaan ini dengan tegar. "Bila dokter memvonis Anda menderita kanker, tidak ada jalan kembali. Anda harus bangkit dan berjuang sebaik mungkin. Saya yakin semuanya akan baik-baik saja." (Rjp/Def)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya