Liputan6.com, Jakarta - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tidak mau mengirim banyak cabang olahraga (cabor) untuk berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 di Brasil, Agustus mendatang. Cabor yang berpotensi mendulang emas saja yang akan dikirim.
Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto mengatakan kebijakan ini memang sesuai dengan mandat Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang berniat mengirim cabor berpotensi saja. Padahal, sebelumnya ada 12 cabor yang bakal dikirim.
Baca Juga
- Tinton Serahkan 2 Syarat Keppres MotoGP kepada Kemenpora
- Arema dan Mitra Kukar Terancam Denda Rp 50 Juta
- Ribut dengan Zidane, James Bersiap Gabung MU?
"Sudah tidak bisa lagi. Olimpiade itu luar biasa sulitnya. Jadi kalau Satlak Prima yang lama (era Suwarno) memprediksi, tentu mereka berkomunikasi lebih dulu, kemudian menetapkan superprioritas adalah 12 cabang olahraga. Saya terima itu," kata Soetjipto kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Advertisement
"Karena kami juga harus melihat konsistensi daripada prestasi. Konsistensi itu tak bisa dibohongi dan itu sudah di-screen oleh pengurus Satlak Prima yang lama," sambungnya.
Lebih lanjut, Soetjipto menegaskan hanya mengirim cabor yang benar-benar bisa mendulang emas, tik hanya asal mampu saja. "Tentu dengan harapan semua screening itu sudah dipertimbangkan Satlak yang lama. Tiba-tiba ada cabor yang bilang, 'Pak, saya mau ikut?' Tolonglah, olahraga prestasi itu tidak gampang," tandasnya.
Sejauh ini, Indonesia baru meloloskan 10 atlet ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016, yakni dua atlet dari panahan, satu atlet atletik, dan angkat besi ada tujuh atlet. Cabor yang masih berpotensi dikirim adalah bulu tangkis, taekwondo, judo, dayung, voli pantai, dan balap sepeda.