Liputan6.com, Jakarta - Petinju Jepang, Yoshitaka Kato bertekad menulis sejarah baru di Indonesia dengan membungkam Daud 'Cino' Yordan dalam duel kelas ringan (62,1 kg) WBO Asia Pasifik di Balai Sarbini, Jumat (5/2/2016) di Balai Sarbini, Jakarta.
Bagi Daud Yordan ini menjadi pertarungan kedua untuk mempertahankan gelar juara. Sebelumnya, Â dia menganvaskan petinju asal Filipina, Ronald Pontillas pada (20/12/2015) di Pontianak, Kalimantan Barat.
Baca Juga
Advertisement
- Marquez dan Pedrosa Jajal Sepang dengan Dua Mesin Berbeda
- Thompson dan Green Bawa Warriors Raih Kemenangan ke-44
- Putri Cantik Eks-Pemain Argentina Penasaran dengan CR7
Kato berjanji bakal memutus catatan buruk petinju Negeri Sakura di Indonesia. Sebelumnya, dua petinju Jepang:Â Shoji Kimura dan Satoshi Hasono harus mengaku keunggulan Chris John di masa lalu.
"Saya siap bertanding dan semoga kemenangan ini bisa jadi kenang-kenangan di Jepang. Memang, banyak petinju-petinju dari Jepang yang kalah di Indonesia. Mudah-mudahan tidak terulang pada saya," kata Kato.
Petinju bergaya orthodox ini bertekad memberikan perlawanan sengit pada Daud Yordan. "Saya tidak akan KO. Karena itu saya datang, untuk memenangkan pertandingan," ujar Kato.
"Juara dunia akan semakin dekat bila saya mampu mengalahkan Daud. Kesempatan itu datang sekarang, jadi saya tidak mau menyia-nyiakannya."
Sebelum bentrokan Daud vs Kato digelar, promotor pertandingan menggelar duel antara rising star Defry Palulu melawan Rey Juntila dari Filipina. Mereka bakal memperebutkan gelar juara WBO Oriental kelas bulu (57,1 kg).
Penyelenggara juga menggelar petinju pensiunan antara Ellyas Pical versus Feras Taborat yang dihelat sebelumDaud dan Kato naik ring. Ellyas merupakan petinju pertama di Indonesia yang meraih gelar juara dunia tinju profesional. Gelar tersebut diraih di kelas bantam yunior (kelas super terbang) pada 1985 silam.