5 Fakta Unik 'Si Kuping Besar' Liga Champions

Final Liga Champions tinggal beberapa jam lagi. Salah satu tim yang bertanding di Stadion San Siro, Milano bakal membawa pulang trofi juara.

oleh Risa Kosasih diperbarui 28 Mei 2016, 20:10 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2016, 20:10 WIB
5 Fakta Unik 'Si Kuping Besar' Liga Champions
5 Fakta Unik 'Si Kuping Besar' Liga Champions

Liputan6.com, Milan - Final Liga Champions akan dimulai beberapa jam lagi. Dua tim ibukota Spanyol, Real Madrid dan Atletico Madrid akan berebut trofi lambang supremasi tertinggi kejuaraan antarklub di Eropa, Minggu (29/5/2016) dinihari WIB.

Baca Juga

  • Mengintip Trofi Si Kuping Besar di Jakarta
  • Bos MU Ejek Manchester City: Manajer Kami Lebih Hebat!
  • Latihan Bebas 3: Vettel Tercepat, Rio Haryanto Posisi Buncit

Sebelum kick-off Madrid versus Atletico, trofi ini diletakkan di muka lorong ruang ganti stadion dan belum bermakna apa-apa. Pasalnya, nama klub juara baru diukir setelah pertandingan selesai.

Stadion Giuseppe Meazza mendapat kehormatan untuk kedua kalinya bisa menggelar partai final ini. Kandang AC Milan dan Inter Milan tersebut terakhir dipercaya menjadi venue laga pamungkas Liga Champions 15 tahun lalu.

Ada beberapa fakta menarik seputar piala Liga Champions, termasuk kepulangannya ke tanah Eropa setelah tur keliling di beberapa benua. Berikut ulasannya:

5 Fakta Unik 'Si Kuping Besar' Liga Champions

1. Hanya ada enam tim terbaik Eropa yang berhak menyimpan trofi asli Liga Champions di ruang piala mereka, yakni Real Madrid, AC Milan, Barcelona, Bayern Muenchen, Ajax Amsterdam, dan Liverpool.

Sesuai regulasi yang diperkenalkan tahun 1968/1969, pemegang gelar juara lima kali atau lebih bisa membawa pulang trofi aslinya. Pengecualian untuk Ajax, mereka bisa menyimpannya karena pernah juara tiga kali berturut-turut.

2. Perancang perhiasan asal Bern, Swiss, Jurg Stedelmann, dibayar 10 ribu Swiss franc atau Rp 136 juta lebih untuk mendesain ulang trofi Liga Champions pada 1967.

Stedelmann mengatakan kalau pengerjaan piala ini seperti menyusun puzzle, permainan potongan gambar, karena sekretaris jenderal UEFA kala itu, Hans Bangerter ingin desain trofi yang baru bisa mewakilkan berbagai budaya di Eropa.



3. Trofi Liga Champions memiliki tinggi 73,5 cm dan lebar 46,5 cm. 'Si Kuping Besar' ini memiliki berat 7,5 kg.  Bila dirata-rata, tingginya sama dengan 22 kaleng bir Heineken.

4. Sejak 2007, trofi Liga Champions diperlihatkan ke empat benua, yakni Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Indonesia berkesempatan 'menjamu' tur piala ini sebanyak tiga kali yakni 2007, 2013, dan April 2016 lalu.

5. Mitosnya, pemain yang menyentuh trofi ini sebelum pertandingan tidak bakal membawa timnya juara. Hal ini pernah terjadi pada final 2005 antara Liverpool dan AC Milan.

Penyerang Liverpool Fernando Morientes memperingatkan rekan-rekannya agar tak memegang piala saat melewatinya di pinggir lapangan. Sedangkan gelandang Milan Genaro Ivan Gattuso malah menyentuhnya saat itu.

Percaya atau tidak, Liverpool berhasil menjuarai Liga Champions 2005 lewat adu penalti, ketika mereka tertinggal 0-3 lebih dulu di babak pertama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya