Sean Gelael dan Philo Armand Kurang Beruntung di Monaco

Keduanya gagal finis di Monaco.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 28 Mei 2016, 23:50 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2016, 23:50 WIB
Pembalap Pertamina Campos Racing Sean Gelael (GP2 Media Service)
Pembalap Pertamina Campos Racing Sean Gelael (GP2 Media Service)

Liputan6.com, Monaco - Nasib sial menimpa dua pembalap Indonesia Sean Gelael (Pertamina Campos Racing) dan Philo Paz Patric Armand (Trident Racing). Keduanya gagal finis pada balapan GP2 di Sirkuit Monte Carlo, Monaco, Sabtu (28/5/2016).

Baca Juga

  • GP2 Monaco: Sean Gelael Finis Posisi 13, Philo Armand 16
  • Kualifikasi GP2 Monaco: Sean Gelael Posisi 14, Philo Armand 17
  • Sean Gelael dan Philo Armand Siap Tempur di Monaco

Sean dan Philo tidak bisa menyelesaikan balapan. Philo terlebih dahulu keluar dari lomba setelah mobilnya dipepet pembalap Racing Enginering, Jordan King. Mobil Philo terjebak di pembatas lintasan.

Sementara Sean terhenti pada putaran ketujuh. Mobil pembalap 19 tahun itu slip di tikungan dan menabrak pembatas sirkuit. Sean yang start dari posisi ke-13 sebenarnya sempat melaju ke urutan ke-12. Ia menguntit rapat empat pembalap di depannya, Oliver Rowland, Arterm Markelov, Arthur Pic, dan De Jong.

Sementara Philo berjuang di barisan belakang. Pada lap keempat, Philo bergerak agak melebar di tikungan hairpin. Situasi ini dimanfaatkan Jordan King untuk menyusul. Namun, saat berupaya menyusul Philo, King terlihat sedikit memaksakan diri dan menutup ruang Philo, sehingga pembalap Indonesia ini keluar jalur dan terhalang pembatas.

Akibat insiden ini, King mendapat penalti 10 detik. “Tentu saya sangat kecewa. Saya kehilangan ruang sehingga mobil saya terjebak pembatas sirkuit,” kata Philo yang memulai balapan dari posisi ke-17.
Pembalap Trident, Philo Paz Patric Armand (Tengah / GP2 Media Services)
Pembalap Trident, Philo Paz Patric Armand (GP2 Media Services)
Sementara mobil Sean pada lap ketujuh melintir selepas berbelok di tikungan pertama. Ban kanan Sean kehilangan grip dan ia tak bisa mengendalikan mobilnya yang meluncur menghantam pembatas sirkuit.

“Ya itulah balapan. Kali ini saya tidak beruntung. Saya sudah berupaya maksimal. Mobil cukup bagus, tapi sayang harus berakhir seperti ini,” kata Sean.

Bagi Sean dan Philo, hasil balapan kedua di sirkuit Monaco ini menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk musim penuh pertama mereka di GP2.

Dua pembalap Indonesia ini memang tidak memasang target tinggi pada musim penuh pertama mereka. Keduanya hanya menargetkan finis di posisi 15 besar di setiap balapan sambil belajar dan menimba pengalaman.
Pembalap Pertamina Campos Racing Sean Gelael (GP2 Media Service)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya