Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, bonus para peraih medali pada Olimpiade Rio akan diberikan setelah pesta olahraga di Rio de Janeiro tersebut berakhir.
Menpora di Makassar, Minggu (21/8/2016), mengatakan Kemenpora segera memanggil sejumlah pihak untuk membahasnya, antara lain dengan Ketua KONI, Satlak Prima, dan Chef de Mission (CDM) Olimpiade Rio.
Baca Juga
"Tentu setelah olimpiade. Kami juga sekaligus akan membahas kembali persiapan menghadapi agenda besar lain, seperti SEA Games dan Asian Games. Mudah-mudahan bisa lebih baik lagi," kata Menpora.
Pada Olimpiade 2016 ini, Indonesia berhasil meraih satu medali emas dan dua perak. Medali emas dipersembahkan cabang olahraga bulu tangkis melalui pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Sedangkan dua medali perak masing-masing dari cabang angkat besi, yang diperoleh lifter putri Indonesia Sri Wahyuni Agustiani pada kategori 48 kg putri, serta Eko Yuli Irawan di nomor angkatan 62 kg putra.
Menurut Menpora, pencairan bonus tersebut, diharapkan bisa semakin meningkatkan motivasi atlet baik bagi para peraih medali atau pun yang belum berhasil merebut medali di ajang olahraga terbesar di dunia tersebut. Selain bonus, lanjut dia, pemerintah juga akan memberikan tunjangan hari tua bagi peraih medali pada ajang internasional dengan tingkatan berbeda berdasarkan jenis medali yang diperoleh.
"Soal tunjangan hari tua bagi atlet itu diberikan setahun sekali karena masih menggunakan APBN dari Kemenpora," katanya lagi.
Selain atlet olimpiade, tunjangan itu juga berlaku bagi para peraih medali di ajang paralimpiade/paralympic. Hak kaum difabel sama dengan yang lainnya, tidak ada yang dibedakan, termasuk dalam kompetisi olahraga. (Ant)