Liputan6.com, Bandung - Lifter Jawa Barat, Sri Wahyuni masih penasaran dengan kegagalannya pada angkatan clean and jerk dengan beban 111kg di Olimpiade Rio 2016. Buktinya, di PON Jabar 016, Sri Wahyuni kembali mencoba angkatan clean and jerk 111kg.
Baca Juga
Sayangnya, Sri Wahyuni kembali gagal pada angkatan clean and jerk 111kg. Akan tetapi, medali emas angkat besi putri 48kg di PON Jabar tetap berhasi diraih Sri Wahyuni, Selasa (20/9/2016) di Gymnasium, Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Sri Wahyuni mencatatkan total angkatan 182 kg di PON Jabar 2016 Angkatan snatch terbaiknya mencapai 81kg. Sementara angkatan clean and jerk dia kali ini menyentuh 101kg.
Di Olimpiade Rio, angkatan snatch terbaik Sri Wahyuni mencapai 85kg. Lalu, angkatan clean and jerk terbaik Sri Wahyuni di Olimpiade Rio dengan beban 107kg.
"Angkatan ini lebih rendah dari Olimpiade Rio, karena setelah Olimpiade tidak latihan 15 hari. Persiapan sebelum PON hanya dua minggu," tutur Sri Wahyuni dalam konferensi pers sesuai pertandingan, Selasa (20/9/2016).
"Coba angkatan clean and jerk 111kg, karena beban segitu gagal waktu Olimpiade, mau coba lagi di PON. Enggak boleh puas dengan yang sekarang," ucapnya.
Di PON Jabar, Sri Wahyuni juga memecahkan rekor nasional, baik pada angkatan snatch maupun clean and jerk. Dia juga mempertahankan medali emas yang sebelumnya ia rebut di PON 2012 Riau.
Medali perak angkat besi putri 48kg PON Jabar direbut oleh lifter Kalimantan Timur, Lisa Setiawati dengan total angkatan 166kg. Sementara medali perunggu diperoleh lifter DKI Jakarta, Lisa Indriyani dengan total angkatan 156kg.