Liputan6.com, Cirebon - Pebulutangkis Jawa Barat Gregoria Mariska Tunjung Cahya Ningsih mendadak keram usai bertanding di laga melawan Intan Dwi Jayanti (Jateng) pada penyisihan kedua nomor perorangan tunggal putri cabor bulutangkis PON Jabar.
Baca Juga
Pebulutangkis putri yang berhasil memberi Jabar emas untuk kategori beregu putri langsung mendapatkan penanganan dari tim medis pertandingan. Termasuk tim medis dari kontingen Jawa Barat itu sendiri.
Pantauan Liputan6.com, Mariska sudah terlihat kelelahan di set kedua. Dia terlihat menahan sakit setiap kali bola masuk dan memperoleh poin
Namun, rasa sakit tersebut masih ditahannya hingga berhasil memenangkan pertandingan di set ke tiga. Usai memenangkan pon terakhir di set ketiga, Mariska langsung jatuh dan terkapar di tepi lapangan dengan poin akhir 21-12, 11-21 dan 21-17.
Tak lama kemudian tim medis pun menandu Mariska ke ruang kesehatan untuk diperiksa.
"Sakit mas kram di perut juga sepertinya. Saya masih memantau kondisinya," ucap Pelatih Tim Bulutangkis Putri Jabar Devi Sukma sembari membantu tim medis membawa Mariska ke ruang kesehatan, Sabtu (24/9/2016).
Kelelahan
Devi mengakui kondisi Mariska sedang kelelahan. Mariska mengalami keram di perut hingga tak kuat dan terkapar di tepi lapangan.
Devi mengakatan, kondisi tersebut karena memforsir tenaga yang cukup berlebihan. Ditambah perasaan senang Mariska setelah tim beregu putri berhasil lolos ke final dan berpeluang mendapat medali emas.
"Mariska juga kurang makan ditambah hampir tiap hari dia menghadapi lawan yang berat-berat. Jadinya kelelahan," ujarnya.
Usai mendapat perawatan tim medis pertandingan, Mariskan akhirnya dibawa kembali ke hotel untuk istirahat. Namun, dia memastikan, kondisi Mariskan akan kembali pulih dan bisa mengikuti pertandingan esok harinya.
"Tadi di ruang kesehatan kondisinya sudah semakin membaik kok. Hanya butuh istirahat saja dan mudah-mudahan besok bisa bertanding lagi," ucapnya.
Advertisement